Rumah Tahanan Pekanbaru kelebihan kapasitas 1.500 orang
5 Mei 2017 17:56 WIB
Polisi berpakaian sipil dibantu warga menangkap salah satu tahanan yang kabur dari Rutan Sialang Bungkuk Kelas IIB, Pekanbaru, Riau, Jumat (5/5/2017). Aparat Kepolisian Daerah Riau menyatakan berhasil menangkap 70 tahanan dari sekitar 200 lebih tahanan yang kabur dari Rumah Tahanan Sialang Bungkuk Kelas II B. (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)
Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Rumah Tahanan Kelas II B Pekanbaru terungkap kelebihan kapasitas sekitar 1500 orang sehingga dipicu menjadi salah satu pemicu kaburnya 200 lebih tahanan pada Jumat (5/5) siang ini.
"Ini akumulasi bisa terkait isi kamar atau jumlah orang yang ada dalam satu kamar. Kapasitasnya 361 orang namun sudah diisi 1800 orang lebih," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Komisaris Besar Polisi Guntur Tejo, di Pekanbaru, Jumat.
Di dalam rutan itu, penghuninya adalah tahanan yang menunggu sidang atau belum sebagai narapidana. Di antaranya pada kasus narkotika dan obat-obatan terlarang dan kriminal umum
Dia mengatakan, kaburnya tahanan itu akibat akumulasi kekecewaan yang telah disampaikan dengan unjuk rasa. Akhirnya tahanan teriak-teriak keluar lalu dari kamar II B hingga mendobrak salah satu pintunya.
Terkait masih ada tahanan yang di dalam yang juga diduga masih ada yang belum puas, polisi menyiapkan pengamanan. Itu demgan menurunkan satuan setingkat kompi dari Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, 2 SSK Brimob Polda Riau, dan 1 SSK dari TNI.
Saat ini, polisi telah membentuk tim melakukan pemeriksaan di jalan yang dimungkinkan dilewati untuk diamankan ke rumah tahanan itu.
Personil dikerahkan acara maksimal untuk mengejar tahanan yang masih kabur.
"Ada satu SSK polisi berseragam maupun tidak berseragam menyisir Pekanbaru. Katena tidak menutup kemungkinan juga akan terjadi hal-hal yang tak diinginkan," katanya.
Polisi mengimbau masyarakat untuk waspada dan meningkatkan keamanan lingkungannya. Karena bisa saja dalam upaya pelarian dikatakan ada napi yang mrlakukan tindakan nekat seperti merampas sepeda motor warga.
"Ini akumulasi bisa terkait isi kamar atau jumlah orang yang ada dalam satu kamar. Kapasitasnya 361 orang namun sudah diisi 1800 orang lebih," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Komisaris Besar Polisi Guntur Tejo, di Pekanbaru, Jumat.
Di dalam rutan itu, penghuninya adalah tahanan yang menunggu sidang atau belum sebagai narapidana. Di antaranya pada kasus narkotika dan obat-obatan terlarang dan kriminal umum
Dia mengatakan, kaburnya tahanan itu akibat akumulasi kekecewaan yang telah disampaikan dengan unjuk rasa. Akhirnya tahanan teriak-teriak keluar lalu dari kamar II B hingga mendobrak salah satu pintunya.
Terkait masih ada tahanan yang di dalam yang juga diduga masih ada yang belum puas, polisi menyiapkan pengamanan. Itu demgan menurunkan satuan setingkat kompi dari Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, 2 SSK Brimob Polda Riau, dan 1 SSK dari TNI.
Saat ini, polisi telah membentuk tim melakukan pemeriksaan di jalan yang dimungkinkan dilewati untuk diamankan ke rumah tahanan itu.
Personil dikerahkan acara maksimal untuk mengejar tahanan yang masih kabur.
"Ada satu SSK polisi berseragam maupun tidak berseragam menyisir Pekanbaru. Katena tidak menutup kemungkinan juga akan terjadi hal-hal yang tak diinginkan," katanya.
Polisi mengimbau masyarakat untuk waspada dan meningkatkan keamanan lingkungannya. Karena bisa saja dalam upaya pelarian dikatakan ada napi yang mrlakukan tindakan nekat seperti merampas sepeda motor warga.
Pewarta: Bayu Adha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: