Makassar (ANTARA News) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sekaligus Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta Odang (OSO), merasakan sinyal anak bangsa saat sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Apa itu sinyal anak bangsa? Yaitu, komitmen menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya, mengenai Empat Pilar Kebangsaan, Jumat.

Sinyal anak bangsa yang dirasakan OSO itu muncul setelah Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Kartika Nur Rakhman, memberikan sambutan.

"Anda mengeluarkan dan membuang waktu untuk hadir dalam rangka mengingatkan kita semua agar anak bangsa tidak terpengaruh gesekan dan intervensi negara asing sampai dengan negara sendiri, yang telah dibina oleh negara asing untuk merusak Indonesia," ujarnya.

Ia katakan belum pernah mendengar KAMMI ikut serta dalam perbuatan yang tercela.

Dia juga mengingatkan para pemuda untuk menjadi pemuda Islam yang bermartabat, berpendidikan dan bermoral.

"Jangan pernah takut melawan kemurkaan yang telah merasuki, mendorong dan merusak Pancasila. Andalah yang harus di depan," katanya.

Salah satu alat yang digunakan negara asing untuk mengintervensi dan merampok kekayaan bangsa, menurut OSO, adalah narkoba.

Oleh karena itu, ia juga meminta para pemuda untuk ikut serta melindungi negara.

"Ada yang melihat, dan kasih tahu ke pihak berwajib. Kalau tidak, dia akan mencelakakan diri sendiri dan mencelakakan orang lain dan mencelakakan orangtuanya," ujarnya.

OSO pun menambahkan, "Jangan ragu-ragu. Andalah pelopor. Kalau hanya polisi saja tidak akan mampu. Aparat keamanan tidak akan mampu kalau tidak dibantu masyarakat sendiri."