GNPF-MUI mengimbau peserta aksi agar tertib
5 Mei 2017 12:56 WIB
Massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) berjalan kaki menuju Jakarta di Jalan Raya Tasikmalaya-Malangbong, Kampung Cipeudeuy, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (29/11/2016). Aksi mereka itu dalam rangka menuntut kepada pemerintah untuk mengusut tuntas dugaan penistaan agama yang dilakukan tersangka Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (ANTARA /Adeng Bustomi)
Jakarta (ANTARA News) - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) mengimbau agar peserta aksi simpati pada 5 Mei 2017dapat menjaga ketertiban, kebersihan dan kedamaian,
GNPF-MUI mengimbau peserta aksi agar menjaga kebersihan, ketertiban dan kedamaian selama kegiatan sehingga berlangsung secara simpatik dan tidak mengganggu publik, kata Wakil Ketua GNPF-MUI Zaitun Rasmin, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat.
Zaitun juga meminta peserta aksi tidak tercerai-berai dan satu komando dalam kegiatan tersebut. Aksi tersebut akan dipimpin Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir usai shalat Jumat.
Sebelum memimpin aksinya, Bachtiar akan memberi ceramah keagamaan terlebih dahulu.
Zaitun mengatakan Aksi Simpatik itu tidak berupaya menekan peradilan dalam kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama. Kegiatan ditekankan kepada doa bersama agar Allah memberi petunjuk kepada umat Islam.
"Jamaah agar tetap menggantungkan diri kepada Allah semata," kata dia.
GNPF-MUI mengimbau peserta aksi agar menjaga kebersihan, ketertiban dan kedamaian selama kegiatan sehingga berlangsung secara simpatik dan tidak mengganggu publik, kata Wakil Ketua GNPF-MUI Zaitun Rasmin, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat.
Zaitun juga meminta peserta aksi tidak tercerai-berai dan satu komando dalam kegiatan tersebut. Aksi tersebut akan dipimpin Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir usai shalat Jumat.
Sebelum memimpin aksinya, Bachtiar akan memberi ceramah keagamaan terlebih dahulu.
Zaitun mengatakan Aksi Simpatik itu tidak berupaya menekan peradilan dalam kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama. Kegiatan ditekankan kepada doa bersama agar Allah memberi petunjuk kepada umat Islam.
"Jamaah agar tetap menggantungkan diri kepada Allah semata," kata dia.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: