MPR : Pancasila tidak boleh berhenti jadi sistem statis
4 Mei 2017 18:43 WIB
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan saat menyampaikan Pidato Kunci dalam Pra Konferensi II Etika Berbangsa dan Bernegara di Kantor Komisi Yudisial, Kamis (4/5). (MPR RI)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan berharap Pancasila tidak berhenti menjadi sistem yang statis.
"Lebih jauh dari itu, Pancasila harus menjadi panduan bangsa Indonesia dalam meraih cita-cita berbangsa dan bernegara," ujar dia saat menyampaikan Pidato Kunci dalam Pra Konferensi II Etika Berbangsa dan Bernegara di Kantor Komisi Yudisial, seperti dalam keterangan pers MPR, Kamis.
Zulkifli mengingatkan, salah satu wujud Pancasila adalah pada bidang penegakan hukum. Integrasi sistem etika dan penegakan hukum berarti mengembalikan hukum pada asalnya. Dengan begitu, hukum harus dikembalikan sebagai sistem nilai dan ideologi
"Persoalan hukum ini berkaitan langsung dengan masyarakat. Kalau ada ketidakadilan, pasti langsung terasa," kata dia.
Pancasila, sebagai warisan ideologi yang bersumber dari sejarah dan budaya selayaknya menjadi tugas generasi muda untuk menjadikannya sebagai sistem etika dan tindakan.
"Tugas kolektif generasi sekarang ini menjadikan Pancasila sebagai perilaku hidup sehari hari. Menjadi etika dan tindakan kita," tutur Zulkifli.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Ashiddiqie dan Ketua Komisi Yudisial Aidul Fitriciada.
"Lebih jauh dari itu, Pancasila harus menjadi panduan bangsa Indonesia dalam meraih cita-cita berbangsa dan bernegara," ujar dia saat menyampaikan Pidato Kunci dalam Pra Konferensi II Etika Berbangsa dan Bernegara di Kantor Komisi Yudisial, seperti dalam keterangan pers MPR, Kamis.
Zulkifli mengingatkan, salah satu wujud Pancasila adalah pada bidang penegakan hukum. Integrasi sistem etika dan penegakan hukum berarti mengembalikan hukum pada asalnya. Dengan begitu, hukum harus dikembalikan sebagai sistem nilai dan ideologi
"Persoalan hukum ini berkaitan langsung dengan masyarakat. Kalau ada ketidakadilan, pasti langsung terasa," kata dia.
Pancasila, sebagai warisan ideologi yang bersumber dari sejarah dan budaya selayaknya menjadi tugas generasi muda untuk menjadikannya sebagai sistem etika dan tindakan.
"Tugas kolektif generasi sekarang ini menjadikan Pancasila sebagai perilaku hidup sehari hari. Menjadi etika dan tindakan kita," tutur Zulkifli.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Ashiddiqie dan Ketua Komisi Yudisial Aidul Fitriciada.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: