Tahun ini BUMN bidik laba Rp205 triliun
4 Mei 2017 01:07 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kanan) berfoto bersama para Dewi BUMN 2017 pada ajang Marketeers Awards 2017 di Jakarta, Rabu (3/5/2017). Mark Plus Inc bekerja sama dengan Forum Humas BUMN memiliki perhatian besar untuk memilih pemimpin wanita BUMN yang memiliki prestasi dan kontribusi dalam memajukan kinerja BUMN. (ANTARA FOTO/Audy Alwi)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetkan keuntungan BUMN pada 2017 sebesar Rp205 triliun atau naik dari tahun lalu sebesar Rp164 triliun.
"Insya Allah BUMN bisa memberikan kontribusi lebih besar dari segi keuntungan. Kalau 2016 Rp164 triliun, tahun 2017 ini, saya menargetkan Rp205 triliun," kata Menteri Rini pada BUMN Marketeer Awards 2017 di Jakarta, Rabu malam tadi.
Ia mengatakan selain meraup keuntungan, tujuan BUMN juga meningkatkan layanan demi memberi kesejahteraan masyarakat dan konsumen Indonesia.
Menurut dia, selama 2,5 tahun terakhir memimpin kementerian ini, perusahaan-perusahaan BUMN, salah satunya sektor bank, dapat bersinergi satu sama lain.
Target laba Rp205 triliun diharapkan dapat tercapai melalui ATM Bersama Bank Himbara (Himpunan Bank-bank Negara) yang bisa diakses nasabah pada akhir tahun.
Rini mengharapkan BUMN menyadari pentingnya strategi pemasaran dan taktik membesarkan merek (branding campaign).
Kementerian BUMN sudah mencatatkan laba Rp39 triliun pada triwulan pertama 2017, sedangkan aset pada triwulan pertama mencapai Rp6.560 triliun.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro memaparkan belanja modal pada triwulan I terbilang agresif pada angka Rp54 triliun, namun masih minus 88,4 persen dari target Rp468 triliun.
Kemudian EBITDA pada triwulan I 2017 sebesar Rp92 triliun, dengan perbandingan 15 persen dari 2016.
BUMN dituntut bisa bersaing dengan swasta nasional, regional dan internasional sehingga memberikan sumbangan sebesar-besarnya kepada perekonomian nasional, antara lain berupa setoran dividen dan pajak.
Imam menjelaskan, sinergi BUMN diperlukan untuk mencapai target-target pemerintah dan merupakan kunci bagi perusahaan-perusahaan BUMN untuk bangkit dan mengejar ketertinggalan.
Baca juga: (Rini: hanya satu BUMN merugi pada 2017)
Baca juga: (Rini targetkan aset BUMN Rp7.200 triliun)
"Insya Allah BUMN bisa memberikan kontribusi lebih besar dari segi keuntungan. Kalau 2016 Rp164 triliun, tahun 2017 ini, saya menargetkan Rp205 triliun," kata Menteri Rini pada BUMN Marketeer Awards 2017 di Jakarta, Rabu malam tadi.
Ia mengatakan selain meraup keuntungan, tujuan BUMN juga meningkatkan layanan demi memberi kesejahteraan masyarakat dan konsumen Indonesia.
Menurut dia, selama 2,5 tahun terakhir memimpin kementerian ini, perusahaan-perusahaan BUMN, salah satunya sektor bank, dapat bersinergi satu sama lain.
Target laba Rp205 triliun diharapkan dapat tercapai melalui ATM Bersama Bank Himbara (Himpunan Bank-bank Negara) yang bisa diakses nasabah pada akhir tahun.
Rini mengharapkan BUMN menyadari pentingnya strategi pemasaran dan taktik membesarkan merek (branding campaign).
Kementerian BUMN sudah mencatatkan laba Rp39 triliun pada triwulan pertama 2017, sedangkan aset pada triwulan pertama mencapai Rp6.560 triliun.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro memaparkan belanja modal pada triwulan I terbilang agresif pada angka Rp54 triliun, namun masih minus 88,4 persen dari target Rp468 triliun.
Kemudian EBITDA pada triwulan I 2017 sebesar Rp92 triliun, dengan perbandingan 15 persen dari 2016.
BUMN dituntut bisa bersaing dengan swasta nasional, regional dan internasional sehingga memberikan sumbangan sebesar-besarnya kepada perekonomian nasional, antara lain berupa setoran dividen dan pajak.
Imam menjelaskan, sinergi BUMN diperlukan untuk mencapai target-target pemerintah dan merupakan kunci bagi perusahaan-perusahaan BUMN untuk bangkit dan mengejar ketertinggalan.
Baca juga: (Rini: hanya satu BUMN merugi pada 2017)
Baca juga: (Rini targetkan aset BUMN Rp7.200 triliun)
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017
Tags: