Parlemen Afsel puji benda peninggalan sejarah Gowa
3 Mei 2017 22:12 WIB
ilustrasi: Bupati Gowa terpilih, Adnan Purichta Ichan Yasin Limpo (kedua kiri) bersama bapaknya Ichsan Yasin Limpo (kanan) menemui neneknya Nurhayati Yasin Limpo (kiri) di rumah kediaman, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (20/1). (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang) ()
Gowa (ANTARA News) - Anggota Parlemen Afrika Selatan, Sheikh Shahid Esau didampingi Direktorat Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Artanto S Wargadinata berkunjung ke Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dan menyempatkan melihat hasil peninggalan sejarah kerajaan Gowa.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan YL yang menerima kunjungan dari rombongan parlemen Afrikas Selatan, Rabu, mengaku senang karena kunjungan itu pastinya membawa hal positif.
"Mereka memang sengaja datang ke Gowa karena ingin melihat peninggalan sejarah kerajaan, apalagi antara Afrika Selatan dengan Gowa dulunya punya hubungan yang bagus di masa lampau," katanya.
Adnan saat menjamu mereka menyampaikan jika jejak peninggalan sejarah Gowa masih terjaga dan terawat bahkan bisa dijumpai di banyak tempat selain di Gowa.
"Dahulu, kerajaan Gowa adalah salah satu kerajaan besar di Nusantara dan peninggalannya bukan cuma benda-benda, tapi adat dan budaya yang menjadi kerarifan lokal tetap dijalankan hingga saat ini," ucapnya.
Sheikh Shahid Esau saat berkunjung ke Museum Balla Lompoa, tidak henti-hentinya mengungkap kekagumannya atas benda-benda peninggalan bersejarah milik Kerajaan Gowa.
"Saya begitu terkesan dengan peninggalan bersejarah seperti ini yang masih terjaga dengan sangat baik hingga saat ini," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa Member of Parliament South Africa ini juga salut karena Pemerintah Kabupaten Gowa tidak melupakan leluhur yang telah membesarkan nama Gowa sampai ke benua lain.
Turut serta dalam kunjungan ini Prof Hasrullah dari Unhas kordinator KKN Unhas Gowa-Cape Town dan Nikolaus Nurak dari Biro Kerjasama Luar Negeri Pemprov Sulsel.
(T.KR-MH/S036)
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan YL yang menerima kunjungan dari rombongan parlemen Afrikas Selatan, Rabu, mengaku senang karena kunjungan itu pastinya membawa hal positif.
"Mereka memang sengaja datang ke Gowa karena ingin melihat peninggalan sejarah kerajaan, apalagi antara Afrika Selatan dengan Gowa dulunya punya hubungan yang bagus di masa lampau," katanya.
Adnan saat menjamu mereka menyampaikan jika jejak peninggalan sejarah Gowa masih terjaga dan terawat bahkan bisa dijumpai di banyak tempat selain di Gowa.
"Dahulu, kerajaan Gowa adalah salah satu kerajaan besar di Nusantara dan peninggalannya bukan cuma benda-benda, tapi adat dan budaya yang menjadi kerarifan lokal tetap dijalankan hingga saat ini," ucapnya.
Sheikh Shahid Esau saat berkunjung ke Museum Balla Lompoa, tidak henti-hentinya mengungkap kekagumannya atas benda-benda peninggalan bersejarah milik Kerajaan Gowa.
"Saya begitu terkesan dengan peninggalan bersejarah seperti ini yang masih terjaga dengan sangat baik hingga saat ini," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa Member of Parliament South Africa ini juga salut karena Pemerintah Kabupaten Gowa tidak melupakan leluhur yang telah membesarkan nama Gowa sampai ke benua lain.
Turut serta dalam kunjungan ini Prof Hasrullah dari Unhas kordinator KKN Unhas Gowa-Cape Town dan Nikolaus Nurak dari Biro Kerjasama Luar Negeri Pemprov Sulsel.
(T.KR-MH/S036)
Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: