Jakarta (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menargetkan hanya satu perusahaan pelat merah yang mengalami kerugian pada 2017 yakni PT Merpati Nusantara Airlines.
Menurut Rini di Jakarta, Rabu, maskapai penerbangan itu paling mungkin merugi tahun ini lantaran tidak lagi beroperasi.
"Yang paling mungkin masih merugi Merpati karena kan sudah berhenti beroperasi," katanya dalam Seminar Performa, Kinerja, dan Prestasi BUMN Indonesia di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta, Rabu.
Rini mengakui masih ada perusahaan BUMN yang merugi saat ini. Namun, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir kondisi tersebut.
Salah satu yang dilakukan, lanjut dia, yakni dengan menggalang sinergi untuk investasi, pengadaan barang hingga operasional.
"Banyak hal yang sebetulnya secara sinergi bisa kami lakukan bersama. Contohnya tahun ini kami menargetkan ATM bersama akan betul-betul efektif untuk seluruh perbankan. Itu akan menekan cost yang cukup besar dan banyak. Di pelabuhan, sistem IT juga akan kami satukan," imbuhnya.
Sebelumnya, Sekretaris BUMN Imam Apriyanto Putro mengungkapkan sebanyak 26 BUMN merugi pada triwulan pertama 2017 dengan total Rp3,8 triliun.
Pada periode yang sama tahun sebelumnya, tercatat sebanyak 27 BUMN yang merugi dengan total Rp3,2 triliun.
Sementara itu, Kementerian BUMN berhasil mencatatkan laba Rp39 triliun pada triwulan pertama 2017 dengan perolehan aset sebesar Rp6.560 triliun. Kementerian menargetkan laba 2017 mencapai Rp197 triliun.
(T.A062/N002)
Rini: hanya satu BUMN merugi pada 2017
3 Mei 2017 18:53 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: