Jakarta (ANTARA News) - Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Abra Talattov memprediksi target inflasi dalam APBN 2017 sebesar 4 persen akan terlampaui.
"Hingga akhir tahun ini, kemungkinan besar target inflasi empat persen akan terlampaui," ujar Abra di Jakarta, Rabu.
Keputusan pemerintah untuk menarik subsidi dan menaikkan tarif dasar listrik (TDL) dalam tiga tahap terhadap pengguna listrik berkapasitas 900 voltampere (VA), merupakan salah satu penyebab meningkatnya inflasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, penyesuaian tarif listrik untuk rumah tangga 900 VA nonsubsidi, menjadi penyumbang utama tingkat inflasi pada April 2017 sebesar 0,09 persen.
"Faktor utama penyebab inflasi April lagi-lagi karena kenaikan tarif listrik terutama golongan 900 VA. Pada kelompok ini kenaikannya bahkan sampai 3,3 persen," kata Abra.
Untuk inflasi April sendiri, kendati inflasi nasional relatif rendah yakni hanya 0,09 persen, inflasi per daerah justru cukup mengkhawatirkan. Dari 82 kota yang disurvei, ada 53 kota yang mengalami inflasi.
"Berita tidak baik berikutnya, terdapat 43 kota dengan inflasi di atas rata-rata Inflasi nasional atau lebih dari 0,09 persen," ujarnya.
Dengan inflasi April tercatat 0,09 persen, maka inflasi tahun kalender Januari-April 2017 telah mencapai 1,28 persen dan inflasi secara tahunan (year on year) sebesar 4,17 persen.
Sebelumnya, pada Maret 2017, BPS mencatat terjadi deflasi sebesar 0,02 persen, karena turunnya berbagai harga pangan di kelompok bahan makanan.
Pengamat : prediksi target inflasi empat persen terlampaui
3 Mei 2017 17:03 WIB
Ilustrasi--Petugas mengecek meteran listrik di Rusun Pejompongan, Jakarta, Jumat (3/3/2017). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: