Bandung (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung, Jawa Barat, mengonfirmasi mendukung (back up) kedatangan petugas dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Kota Bandung untuk mencari keberadaan Miryam S. Haryani yang ditetapkan sebagai buronan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Memang benar, kemarin malam ada pencarian dari KPK. Kita mem-back up tim KPK. Tetapi, hasil pencarian tidak ditemukan," ujar Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Polisi Hendro Pandowo di Markas Polrestabes Bandung, Jumat.

Hendro menuturkan bahwa petugas KPK datang menggunakan dua mobil pada Kamis (27/4) sekira pukul 23.00 hingga 04.00 WIB guna mencari Miryam di sekitar wilayah Pasirkoja, Kota Bandung.

"Kita mem-back up dengan menurunkan satu tim," katanya.

Namun, ia mengemukakan dari pencarian tersebut petugas KPK tidak menemukan jejak keberadaan anggota Komisi II DPR RI yang mewakili Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang akrab dengan nama panggilan Yani itu.

Hingga saat ini, perempuan yang lahir di Indramayu, Jawa Barat, pada 1 Desember 1973 tersebut belum diketahui pihak berwajib.

Keluarganya pun mengaku tidak tahu, seperti yang dikemukakan adik kandung Yani, Iwan Hikmanto.

"Kalau di Indramayu sendiri dipastikan tidak ada. Dia juga jarang pulang," kata Iwan kepada wartawan, di Indramayu, Jumat.

Ia menuturkan kakaknya tidak pernah datang ke rumah orangtua mereka karena kesibukannya.

"Tidak pernah ke sini, dan ini juga rumah orang tua kami," ucapnya.

Ia menambahkan, pihak keluarga juga berharap kasus yang sedang menjerat Miryam S. Hariyani segera tuntas, agar keluarga, terutama sang ibunya bisa tenang.