Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) optimistis Proyek Pengembangan Simpang Susun Semanggi akan rampung pada Juli 2017.

"Juli saya pikir bisa," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan Simpang Susun Semanggi diharapkan dapat mengurangi kemacetan Jakarta hingga 30 persen.

Proyek konstruksi Simpang Susun Semanggi itu dimulai pada April 2016 dengan kontraktor pembangunan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang mengerjakan jalan sepanjang 1,8 kilometer (km) berbiaya Rp360 miliar dari kompensasi pengembang PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.

Simpang Susun Semanggi yang diilhami bentuk bunga semanggi tersebut dibangun pada masa Presiden pertama RI Ir. Soekarno (Bung Karno) sebagai salah satu fasilitas pendukung Asian Games 1962.

Beberapa bangunan lain yang dibangun serentak saat itu, antara lain Gelanggang Olah Raha (Gelora) Senayan, yang kini bernama Gelora Bung Karno, kemudian Hotel Indonesia, Tugu Selamat Datang, dan perluasan Lapangan Terbang Internasional Kemayoran, yang kini menjadi kawasan ekonomi Kemayoran termasuk Jakarta International Expo (JIExpo).

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan desain Simpang Susun Semanggi yang artistik dilengkapi lampu-lampu akan membuatnya menjadi ikon baru Jakarta, selain Monumen Nasional (Monas).

Proyek Pengembangan Simpang Susun Semanggi dijadwalkan diresmikan fungsinya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut hari ulang tahun ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2017.