Surabaya (ANTARA News) - Jenazah almarhum pelawak Srimulat Bambang Gentolet dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Babat Jerawat, Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

Bambang Gentolet meninggal dunia karena sakit di Rumah Sakit Bakti Dharma Husada (BDH) Surabaya, Kamis (27/4) malam

"Jenazah almarhum dishalatkan usai shalat Jumat, setelah itu dimakamkan di TPU Babat Jerawat," kata salah seorang tetangga dekat Bambang Gentolet, Prijianto.

Sejumlah kerabat dan tetangga dekat mengantarkan jenazah almarhum Bambang Gentolet di TPU Babat Jerawat. Selain dua anak perempuan Bambang Gentolet beserta menantunya, terlihat juga pelawak sekaligus rekan Bambang Gentolet, Sutoyo atau dikenal Hunter Parabola ikut saat prosesi pemakaman.

Prijianto mengatakan kematian Bambang cukup mengejutkannya karena sebelum meninggal terlihat masih sehat meski selama ini punya masalah dengan jantungnya.

"Saya juga kaget katanya tiba-tiba sesak nafas dan dilarikan anaknya ke rumah sakit. Tapi setelah di rumah sakit langsung meninggal," katanya.

Hal yang sama juga dikatakan teman dekatnya Hunter Parabola. Ia mengatakan sebelum meninggal sempat mengajak Bambang makan nasi bebek dan berbicara tentang banyak hal.

"Saat itu masih baik-baik saja. Saya juga sempat bicara tentang rencana mau tampil bersama. Kebetulan juga dalam waktu dekat ada acara bersama dengan Gus Ipul (Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf) dan bulan depan dengan bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini)," katanya.

Hunter mengaku kehilangan dengan meninggalnya sahabat karibnya itu karena selama ini Hunter sering tampil bersama dengan Bambang. "Bahkan Bambang sempat berencana mengajak saya untuk tampil berdua di sejumlah acara," katanya.

Pelawak berusia 75 Tahun yang memiliki nama Kasbianto lahir di Yogyakarta, 30 Juni 1941. Bambang Gentolet memiliki istri, Widiati, yang sudah meninggal dunia sekitar dua tahun lalu. Gentolet dan Widiati memiliki dua putri. Terakhir almarhum tinggal bersama putri bungsunya, serta anak menantu dan satu cucunya.

Selain berkiprah di dunia seni lawak, Bambang Gentolet juga pernah bermain film layar lebar seperti "Untung Ada Saya" bersama seniman lainnya, Gepeng pada 1982.

Film "Mencari Untung" pada 1983, Film "Darah dan Mahkota" pada 1983. Bambang juga aktif di berbagai organisasi seniman dan artis hingga organisasi antinarkoba di Kota Surabaya dan Jawa Timur.