Miami (ANTARA News) - Sebuah pesawat antariksa tanpa awak NASA berhasil selamat saat terjun di antara cincin Saturnus dan, setelah sempat hilang sinyal saat terbang, bisa berkomunikasi kembali dengan Bumi, kata badan antariksa Amerika Serikat (AS) itu pada Kamis (27/4).

Cassini meluncur lebih dekat dibanding pesawat antariksa sebelumnya ke planet keenam dari Matahari tersebut, dan masih bisa berfungsi untuk melaporkan perjalanannya, mengirimkan sinyal yang tiba pada Kamis pagi pada pukul 0656 GMT, sekitar 20 jam setelah meluncur.

"Belum ada pesawat antariksa yang pernah sedekat ini ke Saturnus. Kita hanya bisa bergantung pada prediksi, berdasarkan pengalaman kami dengan cincin Saturnus lainnya, mengenai seperti apa celah di antara cincin dan Saturnus tersebut," ujar manajer proyek Cassini, Earl Maize, dari NASA's Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California.

"Saya senang bisa melaporkan bahwa Cassini menembus celah itu seperti yang kami rencanakan dan keluar dari sisi yang satunya tanpa kerusakan."

Celah di antara cincin dan puncak atmosfer Saturnus memiliki lebar sekitar 2.400 kilometer.

Cincin tersebut terdiri dari partikel es yang bergerak cepat dan puing-puing antariksa yang bisa menyerang dan merusak pesawat itu.

Cassini menembusnya dengan kecepatan sekitar 124.000 kilometer per jam relatif di planet tersebut.

Pesawat akan menyelam sebanyak 22 kali di antara cincin Saturnus dan planet sebelum akhirnya melakukan terjun terakhir ke dalam gas raksasa pada September, AFP.

(Baca juga:Tiga kru stasiun antariksa mendarat setelah enam bulan di orbit)