Cepu (ANTARA News) -Manajemen Perum Perhutani menawarkan kepada pihak manapun, termasuk Korea Selatan, jika ingin belajar masalah kehutanan. "Belum lama ini saya baru berkunjung ke Korea Selatan. Saya tawarkan kepada mereka jika ingin belajar masalah kehutanan ke Perhutani," kata Dirut Perum Perhutani, Transtoto Handadhari, di sela "field trip" rimbawan senior ke Wanawisata Gubug Payung, Cepu, Jateng, Minggu. Menurut dia, kita beraharap pihak luar (negara lain) mengetahui bahwa Indonesia, khususnya Perhutani, telah berbuat semaksimal mungkin untuk tetap menjaga kelestarian hutan dan bermanfaat baik secara ekologis, ekonomis dan lingkungan. "Kita bisa berbuat yang terbaik untuk mejaga hutan. Karena itu, silahkan saja kalau Korea Selatan ingin belajar masalah kehutanan ke Perhutani," ucapnya. Sementara itu, rimbawan senior Perhutani yang juga mantan Dirut BUMN tersebut, Wardhono Saleh, mengakui bahwa upaya-upaya yang dilakukan manajemen Perhutani saat ini telah berdampak positif bagi hutan maupun pendapatan Perhutani. "Karena itu, teruskan upaya-upaya itu demi keseimbangan lingkungan serta kesejahteraan masyarakat luas," katanya. Field trip rimbawan senior Perhutani yang juga diikuti mantan Menhut, mantan Dirut dan kalangan LSM itu berlangsung 12-13 Mei. Lokasi yang dikunjungi adalah Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Pace Kediri, RPH Cabean Nganjuk, Pusat Pelatihan dan Pengemnangan SDM Madiun, Puslibang Hutan Cepu serta wanawisata Gubug Payung juga di Cepu. (*)