Bengkulu, Bengkulu (ANTARA News) - Kepala Polres Kota Bengkulu, AKBP Ardian Nurinta, yakin polisi yang salah tembak dan berujung anaknya meninggal, tidak akan melarikan diri.
"Setelah kejadian itu, dia yang mengantar anaknya ke rumah sakit, kalau orang mau melarikan diri setelah kejadian malah sudah langsung kabur," kata Nurinta, di Bengkulu, Rabu.
Bahkan polisi yang berinisial BS itu sempat menyerahkan senjatanya, kepada aparat setelah kejadian tersebut. Walau diyakini tidak melarikan diri, polisi belum menemukan di mana BS berada saat ini.
"Dari kejadian ini, dia terguncang dan kemungkinan menenangkan diri, tapi kita belum tahu dia dimana, kalau kita tahu sudah diajak ke sini (tempat autopsi sang anak)," kata dia.
Untuk proses autopsi pun juga sudah rampung, saat ini kepolisian menurut dia sedang menunggu laporan resmi hasil autopsi korban yang berinisial BA dari tim forensik.
"Malam ini kita juga antar ke rumah duka di Kabupaten Bengkulu Tengah untuk dimakamkan," ucapnya.
Korban tewas berinisial BA, berumur 14 tahun yang masih sekolah di suatu SMP negeri di Bengkulu. BA adalah anak kandung dari BS.
BA meninggal tertembak karena sang ayah (BS) salah mengira BA sebagai orang yang berniat buruk dan masuk ke dalam rumahnya, di Kelurahan Suka Merindu, Kota Bengkulu, pada pukul 04.00 WIB Rabu lalu (26/4).
Polisi salah tembak anaknya diyakini tidak kabur
26 April 2017 20:01 WIB
Ilustrasi penembakan. (ANTARA News/Ridwan Triatmodjo)
Pewarta: Boyke LW
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: