Jakarta (ANTARA News) - Polri akan menyelidiki temuan paspor warga negara Indonesia (WNI) di kamp Maute saat operasi militer di wilayah Filipina Selatan.

"Kami tidak terkejut atas penemuan paspor WNI karena memang dari beberapa tersangka terorisme di Indonesia terbukti pernah melakukan pelatihan di Filipina Selatan. Mereka berafiliasi dengan Abu Sayyaf," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan bahwa Polri telah berkoordinasi dengan Kepolisian Filipina untuk bertukar informasi mengenai perkara itu. "Kami menunggu data-data paspor tersebut dari Kepolisian Filipina," ujarnya.

Militer Filipina sebelumnya mengklaim telah menewaskan sedikitnya 36 militan Maute dalam serangan militer darat dan udara di Kota Piagapo, Provinsi Lanao del Sur, Filipina. Di antara militan yang tewas tersebut diduga ada tiga WNI dan seorang warga Malaysia.

Dalam agresi itu, militer Filipina menemukan bahan peledak, granat, laptop, dan paspor WNI di kamp Maute.

Kelompok Maute merupakan salah satu dari kelompok militan di Filipina Selatan yang berbaiat pada ISIS.