Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa sudah bertahun-tahun perencanaan anggaran, baik di APBN maupun APBD, tidak pernah fokus dan tidak memiliki prioritas.

"Saya ingatkan agar, baik di Kementerian, di lembaga, di provinsi, di kabupaten, di kota, berilah prioritas apa yang ingin dikerjakan dan jangan banyak-banyak," kata Presiden saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2017 untuk rencana kerja pemerintah (RKP) 2018 di Jakarta, Rabu.

Menurut Jokowi, yang namanya prioritas itu hanya fokus pada beberapa program saja, dan lebih baik di bawah tiga program yang direncanakan.

"Satu, dua, tiga cukup, jangan semuanya jadi prioritas," tegasnya.

Presiden juga mengungkapkan perencanaan selama ini lebih banyak mengulang-ulang program sebelumnya dan hanya mengerjakan hal-hal yang rutinitas.

"Kebiasaan kita, hanya rutinitas berulang-ulang. Saya lihat hampir di semua daerah. Baca APBD, APBN saya buka, rutinitas dan mengulang-ulang," katanya.

Jika ada tambahan sebesar 10 persen, kata Jokowi, maka langsung semua dinas naik 10 persen dan itu juga terjadi di Kementerian.

"Jangan seperti itu lagi, kelihatanya ini sepele, tapi kalau tidak kita ubah, tidak akan kita memperoleh hasil yang baik," kata Presiden.

Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya telah menyampaikan pada menteri, perencanaan ke depan hanya fokus pada infrastruktur dan investasi.