Jakarta (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengindikasikan untuk menunda proposal pendanaannya untuk membangun tembok perbatasan AS-Meksiko demi menghindari tutupnya (shut-down) layanan pemerintah pusat atau federal.

Trump, dalam sebuah pertemuan tertutup dengan media massa konservatif, mengaku akan menunggu sampai kubu Republik merancang cetak biru anggaran untuk tahun fiskal yang dimulai 1 Oktober guna mencari pendanaan pemerintah untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.

Tembok perbatasan ini ditentang habis-habisan oleh kubu Demokrat, selain juga tidak populer untuk banyak politisi Republik.

Trump yang tingkat penerimaan publiknya menurun tajam sejak dilantik, dihadapkan pada tenggat waktu Jumat pekan ini untuk Kongres meloloskan RUU pendanaan pemerintah sampai September atau menghadapi risiko 100 hari pemerintahannya ditandai dengan penutupan layanan pemerintahan.

Ketua minoritas Senat dari Demokrat, Chuck Schumer, menyambut suka cita keputusan Trump dalam menggeser prioritasnya membangun tembok perbatasan.

"Adalah baik bagi negeri ini jika Presiden Trump mengembalikan lagi masalah tembok perbatasan ini ke meja perundingan," kata Schumer. "Kini para juru runding bipartisan dan bikameral bisa terus bekerja pada isu-isu utama."

Kendati Republik menguasai kedua kamar di Kongres (DPR dan Senat), UU pendanaan pemerintah membutuhkan 60 persen dari total 100 anggota Senat di mana Republik menguasai 52 kursi. Itu artinya, kendati semua politisi Republik mendukung legislasi ini, tetapi tetap membutuhkan beberapa suara Demokrat untuk menjadi UU.

Jika RUU mengenai pendanaan layanan pemerintah dari 29 April sampai 30 September tidak juga disepakati Sabtu pekan ini, maka layanan pemerintah akan berhenti sementara sehingga ratusan ribu dari total jutaan PNS di Amerika Serikat terpaksa dirumahkan sementara, demikian The Guardian.

Baca juga: (Trump bicarakan misi Mars dengan astronaut pemecah rekor)