Paris (ANTARA News) - Polisi bentrok dengan demonstran sayap kiri di Paris pada Minggu (23/4) sesaat setelah proyeksi awal pemilihan presiden Prancis menunjukkan pemimpin sayap kanan Marine Le Pen berhasil mencapai putaran selanjutnya.
Polisi menindak para demonstran, yang beberapa di antaranya melemparkan botol dan petasan menurut seorang wartawan AFP yang menyaksikan kejadian itu. Tiga orang ditangkap, menurut polisi.
Beberapa ratus pemuda berunjuk rasa di alun-alun Bastille -- situs bersejarah tempat Revolusi Prancis pada 1789 dimulai -- setelah hasil proyeksi menunjukkan Le Pen akan mengikuti putaran kedua bersaing dengan kandidat presiden Emmanuel Macron, seorang sentris dan mantan bankir.
Seorang pemimpin demonstrasi menyeru publik melalui pengeras suara untuk melakukan unjuk rasa "melawan Marine dan Macron."
"Kami datang ke sini untuk memprotes pemilihan pantomim ini," kata seorang demonstran kepada AFP.
Sebuah "demonstrasi antifasis" lain juga terjadi pada Minggu malam di Kota Pesisir Nantes, barat Prancis menurut warta kantor berita AFP.(hs)
Demonstran bentrok dengan polisi Paris pasca-pemilihan
24 April 2017 12:37 WIB
Ilustrasi--Polisi mengamankan Champs Elysees Avenue saat para turis berkumpul dalam perayaan Tahun Baru di Paris, Prancis, Sabtu malam (31/12/2016). (REUTERS/Jacky Naegelen)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
Tags: