Jakarta (ANTARA News) - Sejak Indonesia berdiri, paham Ahlissunnah Wal Jamaah (Aswaja) sudah menjadi pandangan hidup (way of life) mayoritas umat Islam di Tanah Air. Terbukti, Indonesia lebih aman dan damai dibandingkan dengan negara-negara di Timur Tengah yang mudah tersulut konflik sosial dan politik.
"Persaudaraan Islam juga terjaga, termasuk menjadi solusi masalah-masalah keagamaan dan kebudayaan. Aswaja ini menciptakan harmoni keberagaman dan keagamaan di Indonesia,†kata Ketua Dewan Pembina DPP Laskar Aswaja Marwan Jafar usai acara Pelantikan dan Rakorwil DPW dan DPC Laskar Aswaja se-Provinsi Jawa Barat, di Bandung, Sabtu (22/4).
Acara itu dihadiri ribuan peserta se Jawa Barat. Turut hadir dalam acara itu Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan, Ketua Umum DPP Laskar Aswaja Adhie Tobing Permana, Ketua Dewan Pembina DPW Jabar Dudi S Sutandi, Ketua DPW Laskar Aswaja Jabar Abdul Ajiz, dan ulama perwakilan masing-masing daerah.
Marwan melanjutkan, persoalan keumatan dan kebangsaan belakangan ini mulai terkoyak karena perbedaan pandangan politik. Karena itu ia mengajak semua komponen bangsa, terutama umat Islam bersatu untuk memperkuat kebangsaan dalam paham Aswaja.
"Aswaja terbukti sukses menjadi benteng kebangsaan Indonesia, sebagai perekat bangsa, perekat keumatan dan keislaman," ujarnya dalam keterangan resminya, Minggu.
Menurut Marwan, keindonesiaan sudah final sejak disepakati oleh para pendiri bangsa ini. Dengan begitu, bila ada paham dan gerakan yang tidak sesuai dengan dasar negara, maka hal itu perlu diluruskan.
"Jangan lupa Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, bahkan negara kita dipuji-puji demokrasinya oleh negara di Timur Tengah," katanya.
Marwan juga menegaskan Laskar Aswaja siap menjadi garda terdepan untuk mengawal keindonesiaan dan keumatan dalam bingkai rahmatan lil alamin, termasuk terus menyebarkan ajaran dan paham Aswaja.
Marwan Jafar tegaskan Aswaja solusi keumatan
23 April 2017 16:37 WIB
Ketua Dewan Pembina DPP Laskar Aswaja Marwan Jafar. (istimewa)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: