Bandarlampung (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, menurut Gubernur Sjachroedin ZP, akan melihat kemungkinan menyiapkan dukungan dana awal biaya studi dan jasa keteknikan agar dapat mendukung realisasi pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS), penghubung Jawa-Sumatera. "Mesti dilihat dulu berapa kebutuhan dana awal untuk membangun JSS itu," kata Sjachroedin, dalam perjalanan pulang usai mendengarkan ekspose kelayakan pembangunan JSS oleh Konsorsium Artha Graha Network dan Wiratman Associates di Serang-Banten, kemarin. Menurut Sjachroedin, Pemprov Lampung dan Banten harus segera menindaklanjuti rencana pembangunan JSS itu, dengan membentuk Tim yang juga melibatkan para pengusaha dari kedua daerah. "Karena perlu dana besar, perlu konsorsium antara pengusaha termasuk dari Lampung dan Banten, agar bersama pemerintah dapat menggarapnya sama-sama," kata Sjachroedin. Gubernur Lampung itu menegaskan, setelah terbentuk tim dan konsorsium pembangunan JSS, selanjutnya dapat menyampaikannya kepada pemerintah pusat. "Bagaimana dengan pemerintah pusat, apakah bisa mendapatkan bantuan APBN untuk survai atau biaya lain yang diperlukan atau ada alternatif lainnya," kata Sjachroedin lagi. Dia menegaskan, kepadatan arus penumpang dan barang antara Pulau Jawa dan Sumatera yang melewati pelayaran Bakauheni-Merak saat ini sudah sangat padat, sehingga memerlukan alternatif jalur transportasi yang lebih baik. "Saya kira pembangunan JSS itu bukan mimpi, tapi sudah waktunya untuk segera diwujudkan agar ekonomi masyarakat bisa dipacu lebih pesat lagi," kata Sjachroedin Namun dalam tahap awal setelah ekspose di hadapan pejabat dan DPRD Banten maupun Lampung, menurut Sjachroedin, harus ada kerjasama antara kedua provinsi itu. Menurut perhitungan dalam rancangan pembangunan JSS, setidaknya memerlukan biaya total mencapai 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp93 triliun.(*)