Paris (ANTARA News) - Presiden Prancis Francois Hollande mengumumkan pertemuan pejabat pertahanan direncanakan diadakan pada pukul 08.00 waktu setempat Jumat, setelah penembakan di Paris Tengah pada Kamis malam (20/4), sehingga menewaskan seorang polisi dan melukai dua lagi.

Presiden Prancis tersebut mengeluarkan satu pernyataan di luar Elysee Palace setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Bernard Cazeneuve dan Menteri Dalam Negeri Matthias Fekl.

Ia yakin bahwa serangan itu "berkaitan dengan teror", demikian laporan Xinhua. Ia juga menjanjikan langkah keamanan "yang sepenuhnya siaga" bagi pemilihan presiden mendatang, yang dijadwalkan dimulai pada Ahad (23/4).

"Setiap orang akan memahami bahwa perasaan saya bersama keluarga polisi yang tewas, dan polisi yang cedera," kata Hollande.

Kelompok garis keras ISIS telah mengaku bertanggung-jawab atas penembakan tersebut.

Penembakan itu terjadi sekitar pukul 20.00 waktu setempat Kamis di jalan pertokoan Champs Elysees di Paris Tengah. Pelaku penyerangan ditembak hingga tewas.

(C003)


Baca juga: (Dua polisi tewas dalam penembakan di Paris)

Baca juga: (Jubir Kemdagri: Polisi kedua dalam penembakan Paris masih hidup)