Harga ikan dan ayam merangkak naik jelang Ramadhan
20 April 2017 19:05 WIB
Pedagang menata ikan dagangannya di Shopping Center, Kabupaten Gorontalo, Selasa (26/7/2016). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)
Sukabumi (ANTARA News) - Sebulan mendekati bulan suci Ramadhan harga ayam potong atau broiler dan ikan nila di Kota Sukabumi, Jawa Barat mulai merangkak naik namun masih dalam batas wajar.
"Mendekati Ramadhan ini umat muslim banyak melakukan kegiatan keagamaan seperti Isra Miraj, Rajaban dan lain-lain sehingga permintaan kedua komoditas tersebut meningkat imbasnya harga ikut merangkak naik," kata Kepala Dinas Koperasi UMKM Kota Sukabumi Ayep Supriatna di Sukabumi, Kamis.
Adapun informasi harga daging ayam saat ini dijual di pasar tradisional Rp33 ribu per kilogram yang awalnya hanya Rp32 ribu/kg, kemudian untuk nila juga naik Rp1.000/kg dari harga pekan lalu Rp25 ribu menjadi Rp26 ribu per kilogram.
Faktor yang menjadi naiknya harga kedua komoditas tersebut adalah tingginya permintaan, tetapi pasokan menurun. Namun hingga saat ini persediaan masih mencukupi.
Lanjut dia, khususnya harga ayam potong tidak menutup kemungkinan terus naik, apalagi mendekati hingga H+7 Ramadhan karena banyak warga yang membeli sumber protein hewani tersebut untuk menu buka puasa.
Menurutnya, sudah menjadi tradisi warga di Sukabumi khususnya umat muslim medekati Ramadhan melakukan berbagai kegiatan seperti botram atau makan bersama baik dengan keluarga maupun teman.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk ucapan rasa syukur dan bahagia bisa bertemu lagi bulan suci yang dinanti seluruh umat muslim di segala penjuru dunia.
"Biasanya harga ayam potong maupun nila kembali turun setelah H+7 Ramadhan dan akan kembali naik pada H-7 Idul Fitri," tambahnya.
Namun pihaknya mengimbau kepada warga agar tidak panik sehingga melakukan langkah untuk memborong berbagai macam kebutuhan pokok yang imbasnya harga menjadi melonjak. Selain itu, pemerintah juha menjamin ketersediaan pangan utama.
Di sisi lain, untuk harga kebutuhan pokok lainnya seperti beras masih normal adapun harganya untuk jenis Ciherang Rp9.600/kg, IR 64 KW 1 Jampang Rp9.200/kg dan IR 64 KW 2 Jampang Rp9 ribu/kg.
"Mendekati Ramadhan ini umat muslim banyak melakukan kegiatan keagamaan seperti Isra Miraj, Rajaban dan lain-lain sehingga permintaan kedua komoditas tersebut meningkat imbasnya harga ikut merangkak naik," kata Kepala Dinas Koperasi UMKM Kota Sukabumi Ayep Supriatna di Sukabumi, Kamis.
Adapun informasi harga daging ayam saat ini dijual di pasar tradisional Rp33 ribu per kilogram yang awalnya hanya Rp32 ribu/kg, kemudian untuk nila juga naik Rp1.000/kg dari harga pekan lalu Rp25 ribu menjadi Rp26 ribu per kilogram.
Faktor yang menjadi naiknya harga kedua komoditas tersebut adalah tingginya permintaan, tetapi pasokan menurun. Namun hingga saat ini persediaan masih mencukupi.
Lanjut dia, khususnya harga ayam potong tidak menutup kemungkinan terus naik, apalagi mendekati hingga H+7 Ramadhan karena banyak warga yang membeli sumber protein hewani tersebut untuk menu buka puasa.
Menurutnya, sudah menjadi tradisi warga di Sukabumi khususnya umat muslim medekati Ramadhan melakukan berbagai kegiatan seperti botram atau makan bersama baik dengan keluarga maupun teman.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk ucapan rasa syukur dan bahagia bisa bertemu lagi bulan suci yang dinanti seluruh umat muslim di segala penjuru dunia.
"Biasanya harga ayam potong maupun nila kembali turun setelah H+7 Ramadhan dan akan kembali naik pada H-7 Idul Fitri," tambahnya.
Namun pihaknya mengimbau kepada warga agar tidak panik sehingga melakukan langkah untuk memborong berbagai macam kebutuhan pokok yang imbasnya harga menjadi melonjak. Selain itu, pemerintah juha menjamin ketersediaan pangan utama.
Di sisi lain, untuk harga kebutuhan pokok lainnya seperti beras masih normal adapun harganya untuk jenis Ciherang Rp9.600/kg, IR 64 KW 1 Jampang Rp9.200/kg dan IR 64 KW 2 Jampang Rp9 ribu/kg.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: