Wajo, Sulsel (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meresmikan pengalihan aliran sungai di Bendungan Paselloreng di Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

"Bendungan ini adalah satu dari proyek stategis nasional untuk mendukung program Nawacita yang dicanangkan presiden," kata Basuki disela-sela peresmian pengalihan aliran sungai di Bendungan Paselloreng di Kabupaten Wajo, Rabu.

Menurut dia, keberadaan proyek itu kelak akan mengairi areal persawahan seluar 70 ribu hektare. Sedang pengerjaan fisik proyek tersebut sudah mencapai 54 persen.

Pembangunan proyek dengan biaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp701 miliar itu, sudah terserap sekitar Rp300 miliar sejak pengerjaan proyek 2015 hingga saat ini.

Sementara mengenai pembangunan Bendungan di Karalloe yang berada di wilayah Kabupaten Gowa dan Kabupaten Jeneponto, Basuki mengatakan, bendungan itu memiliki potensi daya listrik sebesar 4 - 5 Mega Watt.

"Untuk bendungan di Wajo, potensinya kecil sekali, tapi kalau ada yang ingin memanfaatkan untuk PLTMA mikro, boleh saja," katanya.

Mengenai potensi bendungan di Sulsel, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang, Dirjen SDA, Kementerian PUPR Agus Setiawan mengimbuhkan, terdapat 13 bendungan yang sudah disetujui dan layak untuk pembangunan bendungan.

Jumlah bendungan di Sulsel sendiri, kini sudah ada empat dan akan terus bertambah untuk mendukung sektor pertanian dan perkebunan yang tersebar di 24 kabupaten/kota di Sulsel.

Dia mengatakan, dengan adanya bendungan akan memberikan pengairan secara berkesinambungan untuk sektor pertanian, sehingga dalam dua tahun mampu mendukung panen hingga lima kali.

Sementara mengenai pembebasan lahan warga, dia mengakui hingga kini masih menunggu pencairan dana dari pihak Kementerian Keuangan, termasuk menunggu petunjuk teknisnya.

(T.S036/R010)