Korea Utara ancam uji coba rudal setiap pekan
19 April 2017 09:48 WIB
Peluru kendali lintas benua dibawa melewati tempat pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan pejabat tinggi lainnya dalam parade militer yang memperingati 105 tahun pendiri Korea Utara, Kim Il-sung, di Pyongyang, Sabtu (15/4/2017). (REUTERS/Damir Sagolj)
Tokyo (ANTARA News) – Korea Utara mengancam melakukan uji coba rudal setiap pekan yang diumumkan pada Selasa, bersamaan saat Wakil Presiden Amerika Serikat tiba di Jepang dengan komitmen baru di bidang keamanan untuk meredakan kekhawatiran mengenai program senjata nuklir Pyongyang.
Korea Utara kini berusaha mengembangkan rudal balistik nuklir yang mampu menghantam daratan AS. Pyongyang mengabaikan tekanan masyarakat internasional dengan menguji coba rudal yang gagal, Minggu.
Di tengah kekhawatiran Pyongyang sedang mempersiapkan uji coba senjata nuklir untuk kali keenam, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Han Song-Ryol mengatakan program tersebut akan ditingkatkan.
"Kami akan meningkatkan uji coba rudal setiap pekan, setiap bulan dan setiap tahun," ujar Han dalam wawancara dengan BBC, seraya mengancam akan mengobarkan perang terbuka jika Washington menyerang Korea Utara.
Di Korea Selatan sebagai lokasi kunjungan pertama di Asia, Pence menyambangi zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, Senin, dan memperingatkan agar Pyongyang berhenti memprovokasi dengan menyatakan "semua opsi terbuka." Demikian AFP.
Korea Utara kini berusaha mengembangkan rudal balistik nuklir yang mampu menghantam daratan AS. Pyongyang mengabaikan tekanan masyarakat internasional dengan menguji coba rudal yang gagal, Minggu.
Di tengah kekhawatiran Pyongyang sedang mempersiapkan uji coba senjata nuklir untuk kali keenam, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Han Song-Ryol mengatakan program tersebut akan ditingkatkan.
"Kami akan meningkatkan uji coba rudal setiap pekan, setiap bulan dan setiap tahun," ujar Han dalam wawancara dengan BBC, seraya mengancam akan mengobarkan perang terbuka jika Washington menyerang Korea Utara.
Di Korea Selatan sebagai lokasi kunjungan pertama di Asia, Pence menyambangi zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, Senin, dan memperingatkan agar Pyongyang berhenti memprovokasi dengan menyatakan "semua opsi terbuka." Demikian AFP.
Penerjemah: Monalisa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: