Bekasi (ANTARA News) - Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu mengakui sejumlah proyek infrastruktur garapan pihaknya di sejumlah kawasan banjir belum berfungsi optimal.

"Kami sudah mengupayakan secara optimal berbagai penanganan penanggulangan banjir yang dapat dilakukan. Namun memang ada faktor-faktor lain di luar kendali kami yang mengakibatkan banjir masih saja menyergap suatu kawasan," katanya di Bekasi, Senin.

Tingginya curah hujan yang mengguyur Kota Bekasi dan sekitarnya dalam sepekan terakhir membuat sejumlah daerah langganan banjir kembali disergap genangan air.

Lokasi itu di antaranya Perumahan Bumi Nasio Indah, Komplek Dosen IKIP di Kecamatan Jatiasih, Perumahan Galaxy Kecamatan Bekasi Selatan, Perumahan Taman Cikas, Perumahan Pulo Permatasari, Perumahan Pondok Timur Mas, The Green View, dan jalanan utama Grand Galaxy.

Banjir juga menyergap Kecamatan Rawalumbu, Perumahan Taman Narogong Indah, Perumnas Rawalumbu, hingga Perumahan Pondok Hijau.

Menurut Syaikhu, lokasi tersebut telah dibangun kolam retensi bernilai ratusan miliar rupiah sejak 2016, namun terbukti belum optimal meminimalisasi banjir.

"Tingginya curah hujan yang mengguyur tentu menjadi faktor yang kuasanya di luar kendali pemerintah. Namun pemerintah sudah mengupayakan seoptimal mungkin untuk meminimalisasi dampak banjir yang ditimbulkan," katanya.

Dikatakan Syaikhu, kolam retensi yang dirasa kurang optimal di antaranya Pengasinan dan Galaxy karena hanya mampu menampung sementara luapan air yang meningkat kuantitasnya dikarenakan hujan.

"Namun begitu kapasitasnya sudah penuh, air pun akhirnya tetap luber ke luar kolam retensi menuju kawasan sekitarnya," katanya.

Sementara kolam retensi di Komplek Dosen IKIP hingga kini belum sepenuhnya rampung, sehingga saat intensitas hujan tinggi, kawasannya masih kebanjiran.

Syaikhu menyebutkan, satu-satunya proyek tandon yang sudah terbukti berhasil menanggulangi banjir kawasan sekitarnya ialah yang dibangun di Kecamatan Aren Jaya.

"Area sekitar yang biasanya kerap diterjang banjir tiap kali hujan deras mengguyur, kini sudah terbebas," katanya.

Syaikhu berencana menjadikan upaya penanganan banjir di Aren Jaya sebagai proyek percontohan untuk diterapkan di wilayah lain.

"Warga sekitarnya juga mendukung upaya penanganan banjir dengan tidak lagi membuang sampah sembarangan ke saluran air. Perilaku seperti ini yang juga patut dicontoh," katanya.