Boyolali, Jawa Tengah (ANTARA News) - Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, berharap pendirian sekolah unggulan SMA Pradita Dirgantara di Desa Ngresep Boyolali, sudah dapat dibuka dan menerima siswa baru pada ajaran 2018.

"Saya berharap sekolah unggulan pembangunan SMA Pradita Dirgantara tahap pertama dengan lahan seluas 3.2 Hektare dapat selesai 2017, dan tahun depan bsia dibuka menerima siswa baru," kata dia, usai acara peletakan batu pertama, di Desa Ngesrep Boyolali, Senin.

Tujuan pendirian sekolah SMA unggulan Pradita Dirgantara itu, kata dia, antara lain untuk berkontribusi membangun SDM berkualitas dan unggul di sana.

Solo dan sekitarnya, termasuk Pangkalan Udara TNI AU Adi Soemarmo, memiliki arti tersendiri bagi dia. Dia mendapat promosi perdananya sebagai perwira tinggi berbintang satu di sana, sebagai komandan Pangkalan Udara Utama TNI AU Adi Soemarmo (2010-2011).

Pada masa-masa itulah Solo dipimpin Joko Widodo, yang di kemudian hari menjadi presiden menggantikan Susilo Yudhoyono. Pada tahun ketiga pemerintahannya, Jokowi berkeinginan mendirikan 30 sekolah unggulan di Tanah Air.

Dia berharap SMA Pradipta DIrgantara itu bisa menerima angkatan perdana siswanya pada 2018, dengan kapasitas 150 siswa.

TNI AU dalam pembangunan SMA Pradita Dirgantara, katanya, berkontribusi dengan menyediakan lahan seluas enam Hektare. Pada tahap perdana lahan seluas 3,2 Hektare disediakan untuk pembangunan ruangan.

"Kami bekerja sama dengan UNS yang akan menyiapkan asistensi dan kurikulumnya untuk kegiatan belajar mengajar di SMA unggulan itu," kata Kasau.


Baca juga: (TNI AU-UNS kerja sama dirikan sekolah unggulan)


Pada tahan pertama ini, kata Tjahjanto, dibangun fasilitas pendidikan, sarana olahraga, dan asrama. SMA Pradita Dirgantara ini, kurikulumnya sama dengan sekolah umum, hanya di dalamnya diberikan muatan-muatan kedirgantaraan, sehingga mereka bisa melanjutkan ke Akademi TNI, kepolisian, atau perguruan tinggi.

Mengapa di Solo? Menurut Tjahjanto, karena pada sejarahnya, Solo merupakan tempat di mana tokoh-tokoh pendidikan berasal, sehingga sebagai generasi penerus agar mendapatkan ide-ide cemerlang untuk membangun bangsa dan negara.

Menurut dia, pembangunan sekolah unggulan itu didanai Yayasan Ardhya Garini. Sekolah itu, diharapkan menghasilkan lulusan yang unggul dalam kompetensi akademik, kepribadian, kepemimpinan, teknologi informasi sekaligus cinta Indonesia dengan semua nilai patriotismenya.

"Kami inginkan siswa masuk SMA Pradita Dirgantara gratis anak dari seluruh Indonesia," kata Kasau.

Rektor Universitas Sebelas Maret, Prof Dr Ravik Karsidi, sangat menghargai ide TNI AU mendirikan sekolah unggulan SMA Pradita Dirgantara di Boyolali atau tidak jauh dari Bandara Adi Soemarmo ini.

"Kami sangat bangga diajak bekerja sama dengan TNI AU untuk penyelenggara dan pengembangan pendidikan anak bangsa," katanya.

UNS, kata dia, sangat mendukung dan siap kapan saja merealisasi untuk penyelenggaraan dan pengembangkan pendidikan bagi anak bangsa.