Lebak (ANTARA News) - Ribuan warga Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, akan menggelar upacara Seba untuk menjalin silaturahim dengan Bupati Lebak setelah tiga bulan terakhir melaksanakan ritual Kawalu.

"Pelaksanaan "Seba Baduy" digelar 28-29 April 2017," kata Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Lebak Rubama di Rangkasbitung, Minggu.

Perayaan "Seba Baduy" bagi komunitas masyarakat Baduy hingga kini tetap dipertahankan dan dilestarikan karena dilakukan secara turun-temurun.

Masyarakat Baduy Dalam berpakaian khas putih-putih dan masyarakat Baduy Luar berpakaian khas hitam-hitam menggelar ritual Seba untuk mengungkap rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki yang mereka terima selama satu tahun dan menjalin silaturahim dengan pemimpin daerah.

Dalam perayaan Seba itu, mereka antara lain menyerahkan hasil bumi seperti beras ketan, pisang, gula aren, petai, dan buah-buahan.

Pelaksanaan "Seba Baduy" dilaksanakan setiap tahun untuk bertemu dengan kepala daerah yakni bupati dan gubernur sebagai "Bapak Gede" atau kepala pemerintah daerah.

Dalam pertemuan itu nantinya pemuka adat akan menyampaikan persoalan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat Baduy.

Penyampaian pemuka adat itu agar dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah (bupati-gubernur) guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Baduy yang berpenduduk 10.600 jiwa.

Perayaan Seba Baduy dilaksanakan setelah warga Baduy menjalani ritual Kawalu selama tiga bulan.

"Kami memperkirakan Seba Baduy tahun ini akan dihadiri sekitar 2.000 orang," katanya.