London (ANTARA News) - Manajer Arsenal Arsene Wenger tak tahu pasti bahwa ada perpecahan dalam manajemen klub mengenai masa depannya, sebaliknya dia menyatakan lebih fokus memperjuangkan Arsenal masuk empat besar liga.

Wenger habis kontrak akhir musim ini. Seruan agar dia mundur setelah 20 tahun melatih Arsenal semakin kencang setelah tim ini menelan kekalahan kelima pada delapan laga terakhirnya, saat melawan Crystal Palace, Senin pekan ini.

Menurut media massa Inggris, direksi Arsenal terbelah menyangkut masa depan Wenger setelah kalah 0-3 di Selhurst Park melawan Palace sehingga klub ini menduduki peringkat enam atau terpaut tujuh poin di bawah penempat posisi empat Manchester City namun menyimpan satu pertandingan lebih banyak.

"Saya tak tahu. Yang terjadi di atas di direksi bukan urusan saya. Saya fokus kepada apa yang penting bagi saya yang adalah kinerja tim dan yang menjadi perhatian pendukung, yakni kinerja tim," kata Wenger seperti dikutip Reuters.

Wenger yakin hubungannya dengan pemilik saham mayoritas Arsenal, Stan Kroenke, tak berubah. "Saya percaya hubungan kami selalu sama, tidak berubah," kata Wenger, tak peduli apakah dia akan diperpanjang atau tidak.

Kepala Eksekutif Arsenal Ivan Gazidis telah ditekan untuk melakukan perubahan, termasuk merombak jejaring pelatih klub dan memilih direktur olah raga. Bekas gelandang Arsenal Marc Overmars yang saat ini menjadi direktur sepak bola Ajax Amsterdam disebut-sebut akan direkrut untuk menggantikan Wenger.