Cianjur, Jawa Barat (ANTARA News) - Volume kendaraan bermotor yang melintas di Jalur Puncak-Cianjur, Jumat, terus meningkat di mana menjelang sore ini di sejumlah pertigaan rawan kemacetan antrean kendaraan memanjang sehingga lalu lintas tersendat.
Diperkirakan volume kendaraan terus meningkat menjelang malam. Mengantisipasi hal ini Polres Cianjur menerjunkan ratusan anggota untuk mencegah macet total di jalur utama Puncak.
Kasat Lantas Polres Cianjur AKP Erik Bangun Prakarsa mengatakan puncak kepadatan arus akan terjadi menjelang tengah malam. Ratusan polisi pun disebar di sejumlah titik rawan macet seperti Pertigaan Hanjawar, Kebun Raya Cibodas, Pasar Cipanas dan Jalan Raya Pasekon-Pacet.
"Sejak pagi hingga malam, petugas akan disiagakan di sejumlah titik rawan dan pusat keramaian di kawasan Puncak-Cipanas. Bahkan kami juga melibatkan jajaran Polres Cianjur, untuk ikut serta mengatur arus lalu lintas yang berada di wilayahnya masing-masing termasuk di sejumlah jalur alternatif di kawasan tersebut," kata Erik.
Menjelang sore volume kendaraan dari arah Bogor menuju Puncak-Cipanas, mulai meningkat di mana disejumlah titik rawan macet mulai terlihat antrean kendaraan dengan laju tersendat, namun tidak sampai memanjang karena polisi mengurainya dengan rekayasa arus lalu lintas.
"Untuk titik rawan sempat terlihat antrian kendaraan, namun tidak sampai memanjang karena petugas kami banyak melakukan upaya pencairan antrian dengan rekayasa satu arah atau buka tutup lokal terhadap kendaraan yang keluar dari jalur wisata seperti Hanjawar dan Kebun Raya Cibodas," kata Erik.
."Untuk sore ini, kita telah melakukan sistem satu arah dari Puncak sampai pintu Tol Gadog-Ciawi, sebelumnya kita berkordinasi dengan Polres Bogor," katanya. "Kami juga mengimbau pengendara untuk waspada saat melintas di daerah rawan bencana yang banyak terdapat di sepanjang Jalur Puncak-Cianjur."
Libur panjang, kendaraan antre di Puncak
14 April 2017 16:47 WIB
Ribuan kendaraan memadati jalur puncak Simpang Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/4/2017). (ANTARA/Yulius Satria Wijaya)
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017
Tags: