Cirebon (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mempersilakan Pemerintah Daerah menggunakan fasilitas dan fitur Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dalam menyalurkan bantuan sosial yang bersumber dari APBD dengan demikian daerah tidak perlu repot membangun sistem baru.

"Silakan, jika ada Pemda yang ingin mengintegrasikan bansos daerah dengan KKS. Tidak akan tercampur karena terdapat fitur wallet yang memisahkan tiap jenis bantuan," kata Khofifah di Cirebon, Kamis.

Khofifah menjelaskan KKS memiliki fitur uang elektronik dan tabungan sehingga bisa menampung berbagai jenis bansos maupun subsidi pemerintah yang berasal dari APBN maupun APBD.

Antara lain bansos PKH, Bantuan Pangan, Subsidi LPG 3 kilogram dan subsidi listrik.

Khofifah mengemukakan saat ini baru Kota Semarang, Jawa Tengah, yang mengintegrasikan bansos daerahnya melalui KKS.

Dalam waktu dekat Kota Solok, Sumatera Barat, yang akan mengikuti jejak Kota Semarang, katanya.

"Hemat waktu dan biaya juga karena sistem hasil kerja sama dengan Himbara (Mandiri, BRI, BTN dan BNI) telah berjalan sejak 2016 lalu," ujar menteri.

Menurut Khofifah, terintegrasinya seluruh bansos dalam satu wujud kartu menjadikan intervensi pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan pun semakin efektif.

Selain itu terkoneksinya masyarakat miskin dengan perbankan membuat mereka dapat memanfaatkan berbagai produk dan jasa keuangan formal seperti transfer, menabung maupun pinjaman serta asuransi.

Keberadaan bansos yang diinisiasi Pemda, lanjut Khofifah, tidak berseberangan dengan beragamnya bansos yang dikucurkan pemerintah pusat. Sebaliknya, bansos itu berfungsi "menambal" dan memperluas pelayanan kepada masyarakat miskin namun pembiayaan melalui APBD.

"Jadi mereka yang belum terjangkau program pemerintah pusat bisa dijangkau oleh pemerintah daerah. Sinergitas pusat daerah seperti ini akan semakin mempercepat penanggulangan kemiskinan di daerah," katanya.

"Sharing antara APBN dan APBD seperti inilah yang akan mempercepat upaya pengentasan kemiskinan. Jika tidak tercover pusat, maka pemda melakukan backup melalui APBD," tambahnya.

Khofifah berharap Sistem Informasi dan Konfirmasi Data Sosial Terpadu (Siskadasatu) dapat direspons serius oleh Pemda sehingga bansos yang digelontorkan bisa tepat sasaran karena data yang menjadi acuan seragam dan selalu "update".