Nganjuk (ANTARA News) - Kementerian Sosial serta relawan melakukan "Trauma healing" dengan mengajak anak-anak yang tinggal di daerah rawan longsor Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dengan harapan mereka terhibur.

"Kami mengajak anak-anak di sekitar sini (Lokasi bencana). Selama ini kan aman-aman saja, tapi beberapa waktu terakhir mereka meliha orang yang memakai seragam, polisi, jadi kami lakukan Trauma healing," kata koordinator Trauma healing, Tigar Ardian Firnanda ditemui di lokasi sekitar posko tanggap darurat, Dusun Sumberbendo, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Kamis.

Ia mengatakan, dalam melakukan "Trauma healing" itu, melibatkan dari tim kementerian sosial, PKH, serta relawan. Tim membawa beragam mainan untuk keperluan anak-anak tersebut.

Selain mainan, tim juga membawa beragam buku cerita, buku gambar, hingga alat tulis. Seluruhnya bisa dimanfaatkan anak-anak secara gratis dan bebas.

"Untuk buku memang kami meminjami, tapi untuk kertas bergambar, bisa digunakan anak-anak," ujarnya.

Baca juga: (Keluarga korban longsor Nganjuk mengharap keajaiban)

Baca juga: (Warga gelar pengajian untuk korban longsor Nganjuk)

Ia juga mengatakan, animo anak-anak juga sangat baik. Mereka sangat suka dengan kegiatan yang dilakukan tim dari Kementerian Sosial ini.

"Anak-anak animonya bagus, mereka senang. Kami adakan acara ini juga setelah anak-anak pulang sekolah, tapi tiap jam tidur siang kami hentikan dan lanjutkan sore hari," katanya.

Tigar menambahkan, tim akan berada di lokasi daerah rawan longsor selama masa tanggap darurat, selama 14 hari. Untuk lokasi, nantinya juga akan berpindah-pindah.

"Kami memang mempunyai posko, tapi kami juga akan mengunjungi beberapa titik di sekitar lokasi posko ini, jadi acara tidak selalu dipusatkan di posko," katanya.

Musibah tanah longsor terjadi di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Longsor sempat membendung sungai, menyebabkan terjadinya bendungan alam. Petugas pun membuat posko di Dusun Sumberbendo, Desa/Kecamatan Ngetos, Nganjuk.

Hingga kini, tingkat kedalaman longsor mencapai 40 meter, membuat petugas pun harus berupaya keras mencari para korban. Dalam musibah itu, lima orang menjadi korban.