Washington (ANTARA News) - Semut Matabele Afrika, yang dikenal sebagai pemangsa rayap, ternyata menyelamatkan semut tentara yang cedera dan membawa rekannya itu kembali ke sarang untuk "dirawat", demikian menurut hasil penelitian terbaru, Rabu (12/4).

Perilaku membantu rekan yang cedera tersebut merupakan penemuan pertama di dunia serangga, menurut artikel di jurnal Amerika Serikat Science Advances yang ditulis oleh tim ilmuwan Jerman dari Biocentre Universitas Wuerzburg.

Semut dengan nama ilmiah Megaponera analis tersebut tersebar di selatan Gurun Sahara, Afrika.

Sekitar dua hingga empat kali sehari, mereka berbondong-bondong menyerang dan membunuh rayap pekerja di tempat mereka mencari makan.

Namun, penyerangan itu mendapatkan perlawanan sengit dari rayap tentara yang menjaga rayap pekerja, yang memiliki rahang kuat untuk membunuh dan melukai semut Matabele.

Ternyata untuk meminimalkan semut yang mati diserang rayap, Matabele mengembangkan perilaku untuk menyelamatkan rekan mereka. Perilaku tersebut merupakan penemuan pertama di kalangan serangga.

Ketika semut Matabele cedera, serangga tersebut akan memanggil rekan-rekannya untuk meminta pertolongan dengan mengeluarkan zat kimia sebagai sinyal bahaya.

Semut yang cedera akan dibawa kembali ke sarang untuk mendapatkan perawatan seperti melepas rayap yang masih menempel di tubuh semut, menurut laporan ilmuwan.

"Kami telah mengamati perilaku menolong pada hewan invertebrata yang terluka, untuk pertama kalinya," kata salah seorang penulis Erik Frank, seperti dilaporkan AFP. (ab/)