Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Leicester Craig Shakespeare mengatakan timnya masih berpeluang untuk bertahan di ajang Liga Champions kendati hal itu cukup sulit dilakukan karena Atletico Madrid merupakan lawan yang tangguh.
Leicester kalah dengan skor 1-0 atas Atletico Madrid pada pertandingan leg pertama perempatfinal Liga Champions di Stadion Vicente Calderon, Madrid, Kamis waktu Indonesia. Kekalahan itu membuat Leicester setidaknya harus menang dengan skor 2-0 pada leg kedua di Inggris pekan depan jika ingin lolos ke babak semifinal.
"Tentu saja kami masih hidup. Kami ingin bertahan di kompetisi ini namun kami tahu ada tantangan besar di depan," kata Craig Shakespeare dilansir dari situs resmi UEFA seusai pertandingan.
"Ini akan menjadi sangat sulit, tapi kami sudah mendapat hasil yang sangat baik di kandang sendiri, para fans sangat menikmati malam Liga Champions, meskipun kami harus menciptakan lebih banyak peluang daripada yang terjadi malam ini," terang Shakespeare.
Mantan asisten kanan Claudio Ranieri itu mengatakan Atletico Madrid merupakan lawan yang sulit dikalahkan karena memiliki tim yang kuat.
"Kami tahu itu akan sangat sulit karena mereka tim yang bagus, mereka memiliki etos kerja yang besar dan mengoper bola dengan sangat baik. Kami pahami selama pertandingan tercipta banyak perubahan dan kami tahu Atletico memang kuat," jelas Shakespeare.
(Lihat juga: Mendominasi pertandingan, Atletico cuma menang 1-0 atas Leicester)
Shakespeare mengeluhkan absennya pemain bertahan Robert Huth akibat akumulasi kartu. Ia berharap pemain pelapis Wes Morgan bisa pulih tepat waktu untuk mengisi posisi Huth.
"Suspensi Robert Huth merupakan pukulan besar, kami tahu kami dalam posisi yang berbahaya. Kami harap Wes Morgan pulih tepat waktu, tetapi itu belum pasti," pungkas dia.
Walaupun sulit, peluang Leicester di Liga Champions masih terbuka
13 April 2017 05:18 WIB
Pelatih Leicester City Craig Shakespeare (Reuters)
Pewarta: Alviansyah P
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: