Djarot akan hubungi Anies-Sandi apapun hasil pilkada
13 April 2017 00:12 WIB
Debat Publik Pilkada DKI Jakarta. Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kiri) tertawa bersama calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) dan Sandiaga Uno (kanan) saat rehat Debat Publik Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4/2017). Debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur tersebut mengangkat tema "Dari Masyarakat Jakarta untuk Jakarta". (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berjanji akan menghubungi pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno apa pun hasil Pilkada 2017.
"Apa pun hasilnya, pertama kami akan menelepon Anies-Sandi. Kami akan menggandeng untuk berbicara, baik menang atau kalah," ujar dia dalam debat publik Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Jakarta, Rabu malam.
Ia mengaku prihatin dengan adanya beberapa pihak yang belum memahami adanya perbedaan pilihan dalam Pilkada adalah hal yang biasa.
Pilkada DKI sebagai ajang pesta demokrasi, menurut Djarot, harus menggembirakan apa pun hasilnya dan tidak meninggalkan rasa saling membenci.
"Kita harus menciptakan bangsa yang menjunjung tinggi toleransi dan keberagaman. Ingatkan Pancasila menjadi ide di negara kita," ucap pria yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Blitar itu.
Baca juga: (Pasangan cagub-cawagub: sudah saatnya Jakarta kembali bersatu)
Bhineka Tunggal Ika, harus selaku dijunjung sehingga apa pun pilihan, tidak ada pilihan lain selain tetap bersaudara.
Selain menjalin komunikasi dengan pasangan yang menjadi rivalnya dalam kompetisi lima tahunan itu, Djarot juga akan mendatangi sejumlah tokoh untuk menciptakan Jakarta yang sejuk.
"Jakarta milik kita bersama, wajib kita jaga bersama," kata dia.
Kesuksesan Pilkada DKI merupakan cerminan kesuksesan demokrasi Indonesia sehingga diharapkan berjalan lancar tanpa kerusuhan serta tidak meninggalkan sisa-sisa perselisihan.
Ada pun tingkat partisipasi DKI Jakarta pada pemilihan sebelumnya sebesar 77,5 persen, masih lebih tinggi dibandingkan tingkat partisipasi nasional sebesar 74 persen.
"Apa pun hasilnya, pertama kami akan menelepon Anies-Sandi. Kami akan menggandeng untuk berbicara, baik menang atau kalah," ujar dia dalam debat publik Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Jakarta, Rabu malam.
Ia mengaku prihatin dengan adanya beberapa pihak yang belum memahami adanya perbedaan pilihan dalam Pilkada adalah hal yang biasa.
Pilkada DKI sebagai ajang pesta demokrasi, menurut Djarot, harus menggembirakan apa pun hasilnya dan tidak meninggalkan rasa saling membenci.
"Kita harus menciptakan bangsa yang menjunjung tinggi toleransi dan keberagaman. Ingatkan Pancasila menjadi ide di negara kita," ucap pria yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Blitar itu.
Baca juga: (Pasangan cagub-cawagub: sudah saatnya Jakarta kembali bersatu)
Bhineka Tunggal Ika, harus selaku dijunjung sehingga apa pun pilihan, tidak ada pilihan lain selain tetap bersaudara.
Selain menjalin komunikasi dengan pasangan yang menjadi rivalnya dalam kompetisi lima tahunan itu, Djarot juga akan mendatangi sejumlah tokoh untuk menciptakan Jakarta yang sejuk.
"Jakarta milik kita bersama, wajib kita jaga bersama," kata dia.
Kesuksesan Pilkada DKI merupakan cerminan kesuksesan demokrasi Indonesia sehingga diharapkan berjalan lancar tanpa kerusuhan serta tidak meninggalkan sisa-sisa perselisihan.
Ada pun tingkat partisipasi DKI Jakarta pada pemilihan sebelumnya sebesar 77,5 persen, masih lebih tinggi dibandingkan tingkat partisipasi nasional sebesar 74 persen.
Pewarta: Dyah Dwi A
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: