PM Libya tuding Uni Eropa ingkari janji tangani masalah imigran
12 April 2017 13:56 WIB
Seorang pengungsi memegang pesan "Terima kasih Uni Eropa untuk menutup perbatasan" saat protes meminta pembukaan perbatasan di kamp darurat di perbatasan Yunani-Makedonia dekat desa Idomeni, Yunani, Jumat (18/3/2016). (REUTERS/Alkis Konstantinidis/cfo/16)
Berlin (ANTARA News) - Uni Eropa mengingkari janji untuk membantu Libya mengatasi penyelundupan imigran ke Eropa, menurut pernyataan Perdana Menteri Libya Fayez al Sarraj dalam wawancara dengan surat kabar Jerman, Selasa (11/4).
"Sayangnya Eropa tidak membantu kami, tetapi hanya memberikan janji palsu," ujar Sarraj seperti dilansir surat kabar Bild, mengenai janji bantuan UE untuk memperkuat penjaga pantai Libya.
"Kami amat membutuhkan peningkatan bantuan profesional guna melindungi dan menjaga wilayah pesisir," ujar Sarraj.
"Selain itu, masyarakat dunia harus meningkatkan upaya guna membantu menstabilkan negara kami."
Ia memperingatkan bahwa jika Libya tidak memperoleh peningkatan bantuan, maka kian banyak imigran mempertaruhkan nyawa mereka menyeberangi perairan ganas menuju Eropa.
Layanan Aksi Eksternal Eropa yang dipimpin oleh kepala kebijakan luar negeri UE Federica Mogherini saat ini sedang mempelajari permintaan bantuan dari pemerintah Sarraj, tetapi belum bersedia dimintai keterangan.
Namun, seorang diplomat Eropa menuturkan kepada AFP bahwa "karena sejumlah personel penjaga pantai Libya terlibat penyelundupan manusia, sangat penting bagi UE untuk membentuk mekanisme guna menindaklanjuti penggunaan bantuan." (ab/)
"Sayangnya Eropa tidak membantu kami, tetapi hanya memberikan janji palsu," ujar Sarraj seperti dilansir surat kabar Bild, mengenai janji bantuan UE untuk memperkuat penjaga pantai Libya.
"Kami amat membutuhkan peningkatan bantuan profesional guna melindungi dan menjaga wilayah pesisir," ujar Sarraj.
"Selain itu, masyarakat dunia harus meningkatkan upaya guna membantu menstabilkan negara kami."
Ia memperingatkan bahwa jika Libya tidak memperoleh peningkatan bantuan, maka kian banyak imigran mempertaruhkan nyawa mereka menyeberangi perairan ganas menuju Eropa.
Layanan Aksi Eksternal Eropa yang dipimpin oleh kepala kebijakan luar negeri UE Federica Mogherini saat ini sedang mempelajari permintaan bantuan dari pemerintah Sarraj, tetapi belum bersedia dimintai keterangan.
Namun, seorang diplomat Eropa menuturkan kepada AFP bahwa "karena sejumlah personel penjaga pantai Libya terlibat penyelundupan manusia, sangat penting bagi UE untuk membentuk mekanisme guna menindaklanjuti penggunaan bantuan." (ab/)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017
Tags: