Jakarta (ANTARA News) - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan keluarga penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang juga sepupunya itu tabah atas kejadian yang menimpa, karena yakin Novel bekerja berdasarkan kebenaran.

"Tadi saya bertemu dengan ibu dan istrinya. Mereka dalam posisi siap menghadapi ini semua," kata Anies di Jakarta, Selasa.

Anies mengatakan dia menyampaikan pesan kepada keluarga Novel agar tetap tabah dan semangat. Menurut dia, ancaman kepada Novel bukan hal baru saat sedang mengungkap kasus besar.

Kepada ibunda Novel, Anies menyampaikan pesan bahwa dia telah berhasil mendidik anak yang saat ini menjadi garda terdepan melawan korupsi. Karena itu, sebagai ibu tidak perlu bersedih tetapi harus bangga.

"Saya juga sampaikan ke istrinya, Anda sudah menemani suami yang menjadi petarung. Mari kita terus jaga Republik ini. Kita perlu lebih banyak orang berani seperti Novel," tuturnya.

Anies datang ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Selasa pagi saat Novel sedang menjalani operasi. Menurut Anies, prosedur operasi dengan pembiusan total itu untuk membersihkan cairan kimia yang menempel di tubuh Novel seperti tangan, kulit muka dan mata.

Anies juga menceritakan kronologis kejadian yang menimpa Novel berdasarkan penuturan teman-temannya yang ada di masjid tempat Novel melaksanakan shalat Subuh.

"Tadi saya mengobrol dengan teman Novel. Saat kejadian Novel dilempar air keras dengan cangkir. Lalu dia lari ke masjid dan membasuh mukanya tetapi tetap luka. Luka paling parah mata sebelah kiri," katanya.

Novel mengalami penyiraman air keras oleh orang tidak dikenal seusai shalat subuh di Masjid Al-Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

(Baca juga: Anies Baswedan: Novel sering dapat ancaman)