Kepala anak korban perampokan di Medan bakal dioperasi
11 April 2017 18:31 WIB
Pemakaman Korban Pembunuhan. Satu Keluarga Kerabat dan tetangga korban pembunuhan satu keluarga berdoa seusai menshalatkan di Medan, Sumatera Utara, Senin (10/4/2017). Lima korban tewas akibat pembunuhan itu merupakan satu keluarga yang ditemukan terbunuh di kediaman mereka di Kelurahan Mabar, Medan, dan satu balita kritis yang saat ini masih dalam perawatan. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Medan (ANTARA News) - Kinara (5), anak yang menjadi korban perampokan disertai pembunuhan di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli bakal menjalani operasi di bagian kepala.
Susiani (45), adik nenek Kinara yang menjaga korban di RS Bhayangkara Medan, Sumatera Utara Selasa, mengatakan, operasi perlu dilakukam karena adanya pembekuan darah di kepala Kinara
Darah yang beku tersebut perlu dikeluarkan agar tidak.menyebar atau menimbulkan masalah di kemudian hari.
Awalnya, operasi di bagian kepala Kinara tersebut akan dioperasi pada Senin (10/4) malam, tetapi dibatalkan karena darahnya kurang.
Tim medis RS Bhayangkara telah mengambil tindakan untuk menambah darah Kirana yang dimasukkan melalui jalur infus.
"Kinara juga kemarin sempat demam," katanya ketika menerima kunjungan anggota Komisi E DPRD Sumut.
Kondisi terakhir, Kirana selalu menangis jika terbangun dari tidur dan selalu memanggil orang tuanya yang tewas terbunuh.
"Kirana pun agak susah makan sehingga terus diberikan minum dan susu supaya ada tenaga," kata Susiani.
Sebelumnya, warga Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli dikagetkan karena adanya lima warga yang ditemukan tewas pada Minggu pagi.
Kelima korban yang tewas diketahui Rianto (40) dan isterinya Riyani (35), dua anaknya Syafa Fadillah Hinaya (15) dan Gilang Laksono (11) dan mertuanya bernama Marni (60).
Selain itu, puteri bungsu korban bernama Kinara (5) ditemukan dalam kritis dan dibawa untuk menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan.
Susiani (45), adik nenek Kinara yang menjaga korban di RS Bhayangkara Medan, Sumatera Utara Selasa, mengatakan, operasi perlu dilakukam karena adanya pembekuan darah di kepala Kinara
Darah yang beku tersebut perlu dikeluarkan agar tidak.menyebar atau menimbulkan masalah di kemudian hari.
Awalnya, operasi di bagian kepala Kinara tersebut akan dioperasi pada Senin (10/4) malam, tetapi dibatalkan karena darahnya kurang.
Tim medis RS Bhayangkara telah mengambil tindakan untuk menambah darah Kirana yang dimasukkan melalui jalur infus.
"Kinara juga kemarin sempat demam," katanya ketika menerima kunjungan anggota Komisi E DPRD Sumut.
Kondisi terakhir, Kirana selalu menangis jika terbangun dari tidur dan selalu memanggil orang tuanya yang tewas terbunuh.
"Kirana pun agak susah makan sehingga terus diberikan minum dan susu supaya ada tenaga," kata Susiani.
Sebelumnya, warga Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli dikagetkan karena adanya lima warga yang ditemukan tewas pada Minggu pagi.
Kelima korban yang tewas diketahui Rianto (40) dan isterinya Riyani (35), dua anaknya Syafa Fadillah Hinaya (15) dan Gilang Laksono (11) dan mertuanya bernama Marni (60).
Selain itu, puteri bungsu korban bernama Kinara (5) ditemukan dalam kritis dan dibawa untuk menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan.
Pewarta: Irwan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: