Terduga pelaku penyerangan Mapolres Banyumas dikenal pendiam
11 April 2017 14:46 WIB
Polisi membawa tersangka penyerangan Mapolres Banyumas di Polres Banyumas, Purwokerto, Banyumas, Jateng, Selasa (11/4/2017). Seorang pria melakukan penyerangan terhadap Mapolres Banyumas dengan cara menabrakkan sepeda motor dan membacok dua anggota polisi. (ANTARA/Idhad Zakaria)
Purbalingga (ANTARA News) - Terduga pelaku penyerangan terhadap Markas Kepolisian Resor Banyumas, Jawa Tengah, MID (22) dikenal sebagai seorang yang pendiam di kampungnya, Desa Karangaren, Kabupaten Purbalingga.
"Anaknya pendiam sekali, di rumah sendirian, dan baru dua tahun tamat SMA," kata salah seorang warga, Muchlani di Desa Karangaren, Kecamatan Kutasari, Purbalingga, Selasa.
Ia mengatakan MID hidup sendirian di rumahnya karena bapaknya, Darsono saat sakarang tinggal bersama salah seorang anaknya di Jakarta.
Menurut dia, ibunda MID telah meninggal dunia sekitar dua tahun silam.
"MID sebenarnya keluarga TNI karena bapaknya yang pernah mencalonkan diri sebagai kepala desa itu merupakan seorang purnawirawan dan pernah menjabat sebagai Danramil dengan pangkat terakhir Peltu. Bahkan, dua dari tiga kakak MID juga menjadi TNI," katanya.
Menurut dia, MID pernah mencoba mendaftar pendidikan TNI namun gagal sehingga bekerja pada sebuah pabrik pengolahan kayu di Desa Purbasari, Kecamatan Padamara, Purbalingga.
Terkait pergaulan MID dengan warga sekitar, Muchlani mengatakan hal itu berjalan normal.
"Biasa saja, kalau pagi beli sayuran lalu dimasak sendiri. Dia juga sering ikut kegiatan warga," katanya.
Sementara itu, petugas dari Brimob Subdetasemen Purwokerto dibantu Polres Purbalingga dan Polres Banyumas pada Selasa (11/4) menggeledah rumah MID di Desa Karangaren.
Dalam penggeledahan tersebut, petugas mengambil beberapa buku serta barang milik MID dan membawanya ke Polres Banyumas.
Seperti diwartakan, seorang pria bercadar dan mengenakan pakaian serba hitam mendatangi Mapolres Banyumas dengan mengendarai sepeda motor.
Baca juga: (Polres Banyumas tingkatkan pengamanan markas pascapenyerangan)
Baca juga: (Kronologi pria bercadar serang Mapolres Banyumas)
Pria itu langsung menabrakkan kendaraannya ke arah Aiptu Ata Suparta yang sedang menelepon.
Setelah keduanya terjatuh, pria itu berdiri sambil mengeluarkan parang untuk menyerang Bripka Karsono yang berusaha menolong Aiptu Ata Suparta.
Bripka Karsono segera lari namun dikejar oleh pria bercadar itu sambil mengayun-ayunkan cadar dan meneriakkan takbir.
Bripka Karsono pun terkena sabetan parang di lengan kanannya.
Polisi lainnya yang mengetahui kejadian itu segera menolong korban dan mengamankan pelaku.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Djarod Padakova mengatakan polisi mengungkap identitas penyerang Mapolres Banyumas berdasarkan penelusuran sidik jari pelaku.
"Dari hasil penelusuran sidik jari diketahui pelaku berinisial MID kelahiran 1995," kata Djarod di Semarang, Selasa, (11/4).
Ia mengatakan pelaku diketahui beralamat di Desa Karangaren, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga.
"Anaknya pendiam sekali, di rumah sendirian, dan baru dua tahun tamat SMA," kata salah seorang warga, Muchlani di Desa Karangaren, Kecamatan Kutasari, Purbalingga, Selasa.
Ia mengatakan MID hidup sendirian di rumahnya karena bapaknya, Darsono saat sakarang tinggal bersama salah seorang anaknya di Jakarta.
Menurut dia, ibunda MID telah meninggal dunia sekitar dua tahun silam.
"MID sebenarnya keluarga TNI karena bapaknya yang pernah mencalonkan diri sebagai kepala desa itu merupakan seorang purnawirawan dan pernah menjabat sebagai Danramil dengan pangkat terakhir Peltu. Bahkan, dua dari tiga kakak MID juga menjadi TNI," katanya.
Menurut dia, MID pernah mencoba mendaftar pendidikan TNI namun gagal sehingga bekerja pada sebuah pabrik pengolahan kayu di Desa Purbasari, Kecamatan Padamara, Purbalingga.
Terkait pergaulan MID dengan warga sekitar, Muchlani mengatakan hal itu berjalan normal.
"Biasa saja, kalau pagi beli sayuran lalu dimasak sendiri. Dia juga sering ikut kegiatan warga," katanya.
Sementara itu, petugas dari Brimob Subdetasemen Purwokerto dibantu Polres Purbalingga dan Polres Banyumas pada Selasa (11/4) menggeledah rumah MID di Desa Karangaren.
Dalam penggeledahan tersebut, petugas mengambil beberapa buku serta barang milik MID dan membawanya ke Polres Banyumas.
Seperti diwartakan, seorang pria bercadar dan mengenakan pakaian serba hitam mendatangi Mapolres Banyumas dengan mengendarai sepeda motor.
Baca juga: (Polres Banyumas tingkatkan pengamanan markas pascapenyerangan)
Baca juga: (Kronologi pria bercadar serang Mapolres Banyumas)
Pria itu langsung menabrakkan kendaraannya ke arah Aiptu Ata Suparta yang sedang menelepon.
Setelah keduanya terjatuh, pria itu berdiri sambil mengeluarkan parang untuk menyerang Bripka Karsono yang berusaha menolong Aiptu Ata Suparta.
Bripka Karsono segera lari namun dikejar oleh pria bercadar itu sambil mengayun-ayunkan cadar dan meneriakkan takbir.
Bripka Karsono pun terkena sabetan parang di lengan kanannya.
Polisi lainnya yang mengetahui kejadian itu segera menolong korban dan mengamankan pelaku.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Djarod Padakova mengatakan polisi mengungkap identitas penyerang Mapolres Banyumas berdasarkan penelusuran sidik jari pelaku.
"Dari hasil penelusuran sidik jari diketahui pelaku berinisial MID kelahiran 1995," kata Djarod di Semarang, Selasa, (11/4).
Ia mengatakan pelaku diketahui beralamat di Desa Karangaren, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: