Djan: PPP jembatani Basuki-Djarot wadahi kepentingan Islam
10 April 2017 23:47 WIB
Pasangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) dan Djarot Saiful Hidayat (kedua kiri) berjabat tangan bersama Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (ketiga kiri) dan Ketua Umum PPP Djan Faridz (kiri) saat melakukan pertemuan di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Senin (10/4/2017). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi serta meminta doa agar Pilkada DKI putaran kedua dapat berjalan lancar dan damai. (ANTARA/Muhammad Adimaja)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Djan Faridz menyatakan partainya menjembatani pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat untuk mewadahi kepentingan umat Islam.
"PPP sebagai partai Islam menjadi jembatan antara umat dengan pasangan Basuki-Djarot sehingga jika mereka terpilih memimpin Jakarta akan tetap mewadahi kepentingan umat," kata Djan di Jakarta, Senin.
Djan mengatakan hal itu saat bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj bersama pasangan Basuki-Djarot.
Djan mengungkapkan PPP menandatangani kontrak politik dengan pasangan Basuki-Djarot untuk kepentingan jika mereka terpilih memimpin DKI Jakarta.
Kontrak politik itu menurut Djan menjadi landasan menjembatani kepentingan Islam untuk kemaslahatan dan toleransi umat beragama.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengimbau masyarakat Jakarta menjaga situasi keamanan saat pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
Said mengharapkan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta berjalan tanpa gangguan keamanan karena akan menjadi gambaran bagi wilayah lain di Indonesia.
Basuki-Djarot akan bersaing dengan pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang akan berlangsung pada 19 April 2017.
Petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah terdakwa kasus penistaan agama yang kini tengah menjalani persidangan pengadilan di Jakarta, dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
"PPP sebagai partai Islam menjadi jembatan antara umat dengan pasangan Basuki-Djarot sehingga jika mereka terpilih memimpin Jakarta akan tetap mewadahi kepentingan umat," kata Djan di Jakarta, Senin.
Djan mengatakan hal itu saat bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj bersama pasangan Basuki-Djarot.
Djan mengungkapkan PPP menandatangani kontrak politik dengan pasangan Basuki-Djarot untuk kepentingan jika mereka terpilih memimpin DKI Jakarta.
Kontrak politik itu menurut Djan menjadi landasan menjembatani kepentingan Islam untuk kemaslahatan dan toleransi umat beragama.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengimbau masyarakat Jakarta menjaga situasi keamanan saat pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
Said mengharapkan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta berjalan tanpa gangguan keamanan karena akan menjadi gambaran bagi wilayah lain di Indonesia.
Basuki-Djarot akan bersaing dengan pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang akan berlangsung pada 19 April 2017.
Petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah terdakwa kasus penistaan agama yang kini tengah menjalani persidangan pengadilan di Jakarta, dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: