Cilacap (ANTARA News) - Seorang wisatawan asal Desa Losari, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah hilang terseret gelombang tinggi di Pantai Widarapayung, Cilacap.

"Berdasarkan laporan yang kami terima dari Pak Ashadi selaku petugas loket objek wisata Pantai Widarapayung, korban diketahui bernama Yatno (17), warga Dusun Locondong RT 02 RW 04, Desa Losari, Kecamatan Rawalo, Banyumas," kata Koordinator Pos SAR Cilacap Mulwahyono di Cilacap, Minggu.

Ia mengatakan peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 14.45 WIB saat korban sedang mandi di Pantai Widarapayung.

Tanpa disadari, kata dia, datang gelombang tinggi dan langsung menghantam tubuh korban.

"Tubuh korban terseret ke tengah laut hingga akhirnya tenggelam dan hilang," katanya.

Terkait dengan kejadian tersebut, Mulwahyono mengatakan pihaknya pada pukul 15.15 WIB telah memberangkatkan satu regu Basarnas Pos SAR Cilacap berikut peralatan pertolongan di air untuk bergabung dengan potensi SAR lainnya yang telah lebih dulu di lokasi kejadian.

Menurut dia, potensi SAR lainnya yang telah berada di lokasi kejadian, antara lain anggota Kepolisian Sektor Binangun, Komando Rayon Militer Binangun, Widarapayung Surfing Club, dan masyarakat sekitar.

"Kami akan bersama-sama menggelar operasi SAR untuk mencari dan menolong korban," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan tinggi gelombang 2,5-4 meter berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 9 April 2017 akibat pengaruh siklon tropis Ernie.

Menurut dia, posisi siklon tropis tersebut pada hari Minggu (9/4), pukul 07.00 WIB, berada di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah atau sekitar 16,9 lintang selatan dan 108,3 bujur timur atau sekitar 1.050 kilometer barat daya Cilacap.

"Siklon tropis tersebut bergerak ke barat menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan 9 kilometer per jam atau 9 knot," katanya.

Sementara pada hari Minggu (9/4), pukul 19.00 WIB, siklon tropis tersebut diprakirakan telah berada pada posisi 17,9 lintang selatan dan 104,8 bujur timur atau sekitar 1.290 kilometer sebelah selatan-barat daya Cilacap dan bergerak ke barat daya menjauhi wilayah Indonesia.

"Kami pada Sabtu (8/4) malam telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dan mengimbau nelayan maupun wisatawan untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi tersebut," katanya.

(KR-SMT/S027)