Kairo (ANTARA News) - Setidaknya 25 orang tewas dan 60 lainnya terluka saat sebuah ledakan mengguncang gereja Koptik di Delta Nil, Mesir, demikian laporan televisi milik pemerintah.
Serangan itu merupakan serangan terbaru pada agama minoritas yang menjadi target militan ISIS.
Hingga kini belum ada pihak mengaku bertanggung jawab serta menjelaskan mengenai penyebab peristiwa yang terjadi sepekan sebelum Koptik Paskah itu. Serangan juga terjadi pada bulan yang sama dengan jadwal kunjungan Paus Fransiskus ke Mesir.
Pengeboman di Kota Tanta, sebuah kota yang berjarak kurang dari 100 kilometer di luar Kairo, terjadi di saat cabang ISIS di Mesir tampak meningkatkan serangan terhadap umat Kristen dan mengancam mereka dalam pesan-pesan yang disebarkan.
Reuters melaporkan, pada Februari, keluarga dan mahasiswa Kristen di Provinsi Sinai Utara Mesir berbondong-bondong melarikan diri setelah ISIS melakukan serentetan pembunuhan.
Terkait serangan hari ini, para saksi mata menggambarkannya sebagai adegan pembantaian.
"Ada ledakan besar di aula gereja itu. Api dan asap memenuhi ruangan dan menyebabkan luka yang sangat parah," kata Vivian Fareeg kepada Reuters melalui sambungan telepon.
Presiden Abdel Fattah al-Sisi dan Perdana Menteri Sherif Ismail dijadwalkan mengunjungi lokasi kejadian pada hari ini, dan Sisi telah memerintahkan pertemuan darurat dewan nasional, lapor kantor berita pemerintahan.
Kota Tanta juga menjadi lokasi penyerangan awal bulan ini, saat seorang polisi tewas dan 15 lainnya terluka setelah bom meledak di dekat pusat latihan polisi, demikian Reuters.
Ledakan terjadi di gereja Mesir, setidaknya 25 orang tewas
9 April 2017 18:56 WIB
Ilustrasi (Pixabay)
Penerjemah: Try Reza Essra
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017
Tags: