Tegal (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta pondok pesantren untuk terlibat secara langsung dalam pengembangan sepak bola.

"Sepak bola saat ini terus berkembang. Makanya dibutuhkan keterlibatan semua pihak termasuk kalangan pesantren," kata Imam Nahrawi saat menjadi pembicara di Pondok Pesantren Al Abror Yamansari, Lebaksiu, Tegal, Jawa Tengah, Minggu.

Demi mendukung pengembangan sepak bola nasional itu, kata Menpora, Kemenpora telah menyiapkan wadah dan selama ini sudah mulai berjalan sesuai dengan sasaran yang dituju yakni Liga Santri Nusantara (LSN).

Baca juga: (Menpora berharap Taspen "bapak angkat" olahraga catur)

"Tahun ini akan ada 1.300 pondok pesantren yang akan terlibat. Makanya kami juga meminta kepada santri di Pondok Pesantren Al Abror juga berperan dalam program ini," kata Menpora yang disambut tepuk tangan satri yang hadir pada pertemuan tersebut.

Saat ditanya kenapa Kemenpora fokus dalam mendorong pesantren terlibat pada Liga Santri Nusantara, pria kelahiran Bangkalan, Jawa Timur itu menegaskan karena dirinya juga seorang santri.

"Wong aku juga santri. Makanya wajar kalau saya terus mendorong bergulirnya Liga Santri Nusantara itu," katanya dihadapan santri yang sebelumnya mendapatkan tausiah dari ketua umum PBNU Said Agil Siradj itu serta paparan dari Bupati Tegal Enthus Susmono.

Baca juga: (Menpora akan tawarkan 39 cabang Asian Games 2018)

Menpora yang akrab dipanggil Cak Imam ini menjelaskan, Liga Santri Nusantara merupakan bentuk nyata sumbangsih santri dalam pengembangan sepak bola nasional.

Liga Santri Nusantara sudah berjalan dua seri meski kontribusi nyata untuk timnas belum maksimal. Hanya saja, beberapa pemain U-19 sudah masuk radar pelatih Indra Sjafri. Bahkan, satu pemain masuk dalam seleksi akhir timnas yang dipersiapkan untuk Piala AFF 2017.

Selama di Tegal, ada beberapa kegiatan yang harus dihadiri Menpora. Setelah ke pondok pesantren Al Abror, ia dijadwalkan menghadiri kuliah umum "Pengarusutamaan Generasi Muda Dalam Pembangunan Yang Berkeadilan dan Berkekuatan Lokal Wisdom di STAIBN Tegal.

Baca juga: (Pendidikan pesantren dinilai berkontribusi terhadap kemerdekaan)