Manado (ANTARA News) - Siklon tropis "Ernie" dapat menyebabkan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud dan wilayah lainnya di Indonesia, kata Kepala Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Fransin Pattynama, Sabtu.

Selain di dua perairan tersebut, kata Fransin mengutip Deputi Bidang Meteorologi BMKG Dr Yunus S Swarinoto, tinggi gelombang seperti ini berpeluang terjadi di perairan Barat Kepulauan Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu hingga Barat Lampung, serta Selat Sunda bagian Selatan.

Selanjutnya, perairan Selatan Jawa hingga Sumbawa, bagian selatan Selat Bali, Selat Lombok dan Selat Alas, Laut Jawa, Laut Sulawesi bagian Timur, Laut Maluku bagian Utara, perairan Utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan Utara Papua Barat dan Papua, perairan Utara Kep. Kai hingga Aru, perairan Kep. Babar dan Tanimbar serta Laut Arafuru bagian Timur.

Fransin menambahkan, siklon tropis ini muncul hari Jumat (7/4) pada pukul 01.00 WIB di perairan sebelah barat Australia, sekitar 14.9LS 110.5BT pada jarak 800 kilometer sebelah Selatan Cilacap.

Siklon Tropis Ernie mengakibatkan dampak tidak langsung berupa wilayah konvergensi dan peningkatan curah hujan di beberapa tempat di Indonesia bagian Barat.

Siklon Ernie ini mempunyai kecepatan angin maksimum 100 kilometer per jam dan tekanan udara minimum 987 mb, bergerak ke Selatan - Barat Daya menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan gerak 12 kilometer per jam.

Sementara itu, terdapat pusat tekanan rendah di Laut Arafuru yang mengakibatkan pertumbuhan awan dan gelombang tinggi di wilayah sekitarnya.

Kondisi tersebut diperkirakan mengakibatkan hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang ataupun hujan ringan/sedang berdurasi lama hingga 9 April 2017 di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Bengkulu, Yogyakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.

Begitupun di perairan Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Papua Barat dan Papua.

Masyarakat dihimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan jalan licin.

"Pengguna jasa transportasi penyeberangan laut diharapkan waspada terhadap potensi gelombang tinggi tersebut," harap dia.