Moskow (ANTARA News) - Delapan orang yang diduga terlibat dalam serangan bom kereta api bawah tanah di Saint Petersburg, Kamis waktu setempatr, ditahan, ungkap Komite Investigasi Rusia.

"Enam orang ditahan di Saint Petersburg dan dua di Moskow atas keterlibatan dalam aksi teror" menyusul penyelidikan dan operasi perburuan oleh dinas keamanan FSB dan Kementerian Dalam Negeri, ungkap komite itu.

Penyidik mengaku menemukan, di salah satu rumah tersangka, bahan peledak yang "mirip" dengan yang ditemukan di stasiun kereta api bawah tanah Saint Petersburg, yang ditemukan tak lama sebelum perangkat lain meledak di sebuah terowongan dan menewaskan 13 orang.

Mereka juga menemukan senjata api dan amunisi dari rumah tersangka. Dan pengadilan akan segera memerintahkan penahanan kedelapan tersangka.

Kamis pagi waktu setempat penyedik menyerbu apartemen "beberapa warga dari Asia tengah, yang berhubungan" dengan terduga pengebom, Akbarjon Djalilov (22).

Penyidik mengatakan bahwa Djalilov - yang diyakini sebagai warga Rusia kelahiran Kyrgyzstan - memasang bom di sebuah gerbong kereta api yang melaju antara dua stasiun kereta api bawah tanah Saint Petersburg pada Senin sore.

(Baca juga: Rusia: enam orang perekrut teroris ditahan di Saint Petersburg)