Tanjung (ANTARA News) - Sejumlah ruas jalan di bantaran Sungai Tabalong, Kalimantan Selatan khususnya wilayah Selatan mengalami longsor akibat tingginya curah hujan.

Menurut satu warga Desa Banua Rantau RT 8 Kecamatan Banua Lawas Zainuddi di Tanjung, Jumat warga harus ekstra hati-hati saat melintasi ruas jalan yang longsor.

"Sudah hampir satu bulan jalan di RT 8 ini longsong dari menyebabkan bagian siringnya juga amblas," jelas Zainuddin.

Tak hanya di Desa Banua Rantau RT 8, ruas jalan di Desa Sei Gampa RT 5 juga mengalami hal serupa dimana bagian siring jalan larut dan menyebabkan bagian aspal terpotong.

Satu warga Desa Sei Gampa Maryam menyebutkan ruas jalan jadi menyempit karena bagian siring dan aspal larut seiring naiknya debit air sungai.

Baca juga: (Tabalong larang angkutan semen lintasi jalan kabupaten)

Ia pun berharap Pemerintah daerah segera menangani jalan tersebut mengingat posisinya yang berada di bantaran sungai sehingga bisa membahayakan bagi pengguna jalan.

Terpisah Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tabalong Wibawa Agung Subrata menjelaskan rencanannya anggaran untuk penanganan jalan di Desa Sei Gampa diusulkan pada APBD perubahan.

"Tahun ini perbaikan jalan di wilayah Selatan di Desa Sei Anyar Kecamatan Banua Lawas sedangkan ruas jalan lainnya diupayakan pada APBD perubahan," jelas Wibawa.

Sementara itu data di Dinas Pekerjaan Umum panjang jalan kabupaten sendiri berdasarkan jenis perkerasan meningkat 1,74 persen atau 544,5 kilometer menjadi 560,265 kilometer.

Sedangkan panjang jalan berdasarkan kondisinya untuk jumlah jalan dengan kategori baik meningkat 2,87 persen atau 25,93 kilometer.

Dengan jumlah jembatan pada 2016 meningkat dari 589 buah menjadi 593 buah.