Roma (ANTARA News) - Indeks Harga Pangan dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) pada Kamis (6/4) melaporkan bahwa harga pangan global jatuh pada Maret di tengah besarnya pasokan yang tersedia dan ekspektasi panen yang kuat.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB itu, juga memproyeksikan "panen tanaman sereal (biji-bijian) meningkat" pada 2017.
"Indeks Pangan FAO menunjukkan penurunan pada Maret, gula dan minyak nabati merosot," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam jumpa pers hariannya.
FAO juga merilis prospek pertamanya untuk pasokan dan permintaan sereal dunia tahun depan, memperkirakan itu menjadi "satu musim dari pasar yang relatif tenang" dengan persediaan gandum tetap pada tingkat mendekati rekor, Dujarric menambahkan.
Indeks Harga Pangan FAO, yang mengukur perubahan bulanan pada harga internasional untuk sereal, minyak sayur, susu, daging dan gula, rata-rata hampir 171 poin pada Maret, menandai penurunan 2,8 persen dari bulan sebelumnya, namun tetap 13,4 persen di atas level setahun sebelumnya, menurut badan tersebut.
Harga sereal menurun 1,8 persen dari Februari, yang dipimpin penurunan gandum dan jagung. Sekarang kira-kira setara dengan tingkat Maret 2016.
Harga minyak sayur turun 6,2 persen pada Maret. Kutipan minyak sawit dan minyak kedelai keduanya lebih rendah pada Maret di belakang prakiraan membaiknya produksi, sementara minyak biji bunga matahari juga menurun karena ketersediaan lebih tinggi daripada yang diperkirakan.
Harga gula anjlok 10,9 persen ke level terendah sejak Mei 2016 di tengah permintaan impor yanbg lemah dan perkiraan pasokan besar dari Brasil memasuki pasar dunia sebagai akibat dari panen yang kuat dan penyerapan domestik lebih lambat untuk produksi bio-ethanol.
Harga susu turun 2,3 persen karena pasokan meningkat, tetapi tetap jauh di atas tingkat setahun lalu.
Harga daging naik 0,7 persen, didorong oleh permintaan impor perusahaan-perusahaan dari Asia untuk daging sapi dan daging babi.
Sementara itu, FAO juga merilis pasokan sereal dunia pertama dan prospek permintaan untuk tahun depan, mengatakan bahwa produksi sereal di seluruh dunia pada 2017 diproyeksikan mencapai 2.597 juta ton, hanya kurang sembilan juta ton dari rekor tahun lalu.
Produksi gandum global diperkirakan turun 2,7 persen pada 2017 menjadi 740 juta ton, sebagian besar karena harga yang disebabkan pengurangan penanaman di Australia, Kanada dan Amerika Serikat.
Sebaliknya, total produksi biji-bijian kasar termasuk jagung pada 2017 diperkirakan akan meningkat ke tingkat rekor baru 1.353 juta ton, secara substansial berkat lonjakan produksi di Brazil dan Argentina bersama dengan "rebound" di Afrika Selatan setelah kekeringan tahun lalu.
FAO melapokan harga pangan global turun pada Maret 2017
7 April 2017 08:56 WIB
FAO (REUTERS)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: