Beijing (ANTARA News) - China pada Kamis (6/4) menyatakan bahwa mereka sudah menyampaikan protes resmi ke India mengenai kunjungan pemimpin spiritual Tibet di pengasingan, Dalai Lama, ke wilayah sengketa di sepanjang perbatasan kedua negara.

Dalai Lama awal pekan ini melakukan perjalanan ke Arunachal Pradesh, bagian yang diklaim Beijing sebagai Tibet Selatan, untuk mengajar di biara-biara setempat.

"Mengundang dan menyetujui kunjungan Dalai Lama ke daerah yang menjadi sengketa antara China dan India telah merusak kepentingan kita dan hubungan China-India," kata juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying dalam jumpa pers rutin.

Beijing mengklaim bahwa pemimpin agama itu bertekad memisahkan Tibet dari Tiongkok dan sebelumnya mengecam rencana kunjungan tersebut.

"Kami menentang kunjungan Dalai Lama ke area bersangkutan dan menentang upaya negara bersangkutan mengatur satu platform bagi Dalai Lama untuk melakukan kegiatan anti-China dan separatis," kata Hua, menambahkan bahwa China sudah menyampaikan protes mengenai kunjungan itu ke duta besar India untuk China dan kementerian luar negeri India.

Dalai Lama melarikan diri ke India setelah upaya pemberontakan yang gagal pada 1959, tetapi masih sangat dihormati oleh banyak orang Tibet.

Beijing menyatakan pasukannya "membebaskan secara damai" Tibet pada 1951 dan menuduh peraih hadiah Nobel Perdamaian itu mengupayakan kemerdekaan Tibet melalui "terorisme spiritual."

Dalai Lama menyatakan dia hanya menginginkan otonomi yang lebih luas bagi Tanah Airnya, tempat banyak orang menuduh pemerintah pusat menekan agama dan mengikis budaya Tibet, demikian menurut warta kantor berita AFP. (hs)