Longsor kembali tutup akses wisata Kawah Ijen Bondowoso
7 April 2017 03:50 WIB
Ilustrasi--Jasa Angkut Mendaki Kawah Ijen. Pekerja menarik troli untuk mengangkut wisatawan menaiki Kawah Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (1/10). (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)
Bondowoso (ANTARA News) - Tanah longsor kembali terjadi Kawasan Lereng Gunung Ijen Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, yang menyebabkan akses jalan satu-satunya ke objek wisata Kawah Ijen itu tertutup material longsor.
"Hari ini (Kamis) longsor kembali terjadi sebanyak 13 titik longsoran kecil di sepanjang jalan ke wisata Kawah Ijen tepatnya di antara Gunung Malang dan Puncak Malabar, Kecamatan Ijen," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Winarto di Bondowoso, Kamis.
Kendati bencana tanah longsor berskala kecil yang terjadi pada Kamis siang, lanjut dia, material longsor cukup mengganggu kendaraan roda dua maupun roda empat yang melintas di jalan satu-satunya ke objek wisata Kawah Ijen itu dan bahkan longsor susulan ini sempat memacetkan arus lalu lintas sekitar satu jam.
Longsor susulan ini terjadi, katanya, setelah sebelumnya di Kawasan Lereng Gunung Ijen diguyur hujan sehingga tanah longsor kembali terjadi.
Menurut Winarto, potensi longsor di sepanjang jalan menuju objek wisata yang dikenal dengan api birunya itu masih rawan terjadi, mengingat kontur tanah yang labil serta kemiringan tegakan di atas 45 persen.
"Kemiringan tegakan sepanjang jalan disana di atas 45 persen selain itu juga tidak ada pohon sebagai perekat tanah sehingga potensi longsornya sangat besar," ucapnya.
Sebelumnya, tanah longsor di jalan menuju Kawah Ijen dan Kawah Wurung itu juga terjadi pada Selasa (4/4) dan tanah longsor sebanyak enam titik itu sempat menutup akses jalan selama kurang enam jam.
Ia menambahkan, surat edaran yang diterima BPBD dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang ataupun hujan ringan atau sedang berdurasi lama akan terjadi di sejumlah daerah termasuk di Jawa Timur selama tiga hari terhitung 6 hingga 8 April 2017.
"Hari ini (Kamis) longsor kembali terjadi sebanyak 13 titik longsoran kecil di sepanjang jalan ke wisata Kawah Ijen tepatnya di antara Gunung Malang dan Puncak Malabar, Kecamatan Ijen," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Winarto di Bondowoso, Kamis.
Kendati bencana tanah longsor berskala kecil yang terjadi pada Kamis siang, lanjut dia, material longsor cukup mengganggu kendaraan roda dua maupun roda empat yang melintas di jalan satu-satunya ke objek wisata Kawah Ijen itu dan bahkan longsor susulan ini sempat memacetkan arus lalu lintas sekitar satu jam.
Longsor susulan ini terjadi, katanya, setelah sebelumnya di Kawasan Lereng Gunung Ijen diguyur hujan sehingga tanah longsor kembali terjadi.
Menurut Winarto, potensi longsor di sepanjang jalan menuju objek wisata yang dikenal dengan api birunya itu masih rawan terjadi, mengingat kontur tanah yang labil serta kemiringan tegakan di atas 45 persen.
"Kemiringan tegakan sepanjang jalan disana di atas 45 persen selain itu juga tidak ada pohon sebagai perekat tanah sehingga potensi longsornya sangat besar," ucapnya.
Sebelumnya, tanah longsor di jalan menuju Kawah Ijen dan Kawah Wurung itu juga terjadi pada Selasa (4/4) dan tanah longsor sebanyak enam titik itu sempat menutup akses jalan selama kurang enam jam.
Ia menambahkan, surat edaran yang diterima BPBD dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang ataupun hujan ringan atau sedang berdurasi lama akan terjadi di sejumlah daerah termasuk di Jawa Timur selama tiga hari terhitung 6 hingga 8 April 2017.
Pewarta: Novi/Zumrotun
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: