Bekasi, Jawa Barat (ANTARA News) - Ternyata ada 86.471 pasangan usia subur di Bekasi, Jawa Barat, menolak menggunakan alat kontrasepsi. Ini data dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bekasi.
Menurut dia, instansi yang dia pimpin itu menawarkan tujuh jenis kontrasepsi kepada pasngan suami-istri usia subur, yaitu spiral, metode operasi pria, metode operasi wanita, kondom, implan, suntik, dan pil.
Dari tujuh alat kontrasepsi itu, kata dia, dipastikan seluruhnya aman digunakan melalui standar operasional prosedur medis yang benar.
Lalu, kenapa ogah ber-KB? "Alasannya beragam, ada yang takut gemuk karena efek samping kontrasepsi hingga malu kalau organ intimnya disentuh tim medis," kata Sekretaris DPPKB Bekasi, Hudi Wijayanto, di Bekasi, Kamis.
Dengan pilihan jenis-jenis alat kontrasepsi itu, dia katakan, "Jadi tidak perlu khawatir dengan efek samping yang negatif dari program KB itu.
Namun demikian, kata dia, pasangan yang menolak memanfaatkan alat kontrasepsi itu relatif lebih sedikit dari masyarakat yang justru berminat mengikuti program KB.
Mereka mencatat, hingga 2017 dari total pasangan usia subur di Bekasi sebanyak 457.440 pasangan, sebanyak 370.969 pasangan di antaranya menggunakan kontrasepsi. "Pertimbangan mereka guna menjaga jarak kelahiran," katanya.
Yang paling "laku" adalah kontrasepsi jenis suntik (145.080 orang) disusul kontrasepsi pil, pada 93.181 orang. Karena minim resiko dan praktis, menurut dia, sebagaimana dikatakan masyarakat.
Aneka alasan puluhan ribu pasutri Bekasi ogah ber-KB
6 April 2017 21:19 WIB
Ilustrasi slogan ajakan mengikuti Program Keluarga Berencana. Program ini berhasil diterapkan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dan menuai pujian dari dunia saat itu. (ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan)
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: