Jakarta (ANTARA News) - Penggunaan obat penyubur pada perempuan yang mengalami sulit kehamilan bisa memicu kelahiran anak kembar dikarenakan pecahnya sel telur lebih dari satu, kata dokter kandungan Didi Danukusumo.

"Penggunaan obat bisa memicu terjadinya kembar. Orang banyak susah hamil lalu pakai obat penyubur yang menyebabkan telur pecahnya lebih banyak," kata Dr dr Didi Danukusumo Sp.OG di Jakarta, Rabu.

Didi yang juga Direktur Medik dan Keperawatan RSAB Harapan Kita menyebutkan ketika sel telur lebih dari satu dan dibuahi oleh sperma akan menghasilkan bayi kembar.

Secara alamiah, telur yang pecah hanya akan menghasilkan satu sel telur. Kondisi pecahnya sel telur itu disebut masa subur wanita.

Obat penyubur memberikan efek untuk mendorong pecahnya sel telur, yang kemungkinan bisa menghasilkan lebih dari satu sel telur.

"Pengalaman kita ada dari Cirebon telurnya dipacu jadi ada lima telur yang matang, sehingga anaknya jadi kembar lima," kata Didi.

Namun Didi menjelaskan penggunaan obat penyubur tidak berisiko terhadap terjadinya kembar siam karena telur yang dihasilkan lebih dari satu.

Sementara kasus kembar siam terjadi karena satu telur yang sudah dibuahi oleh sperma terlambat membelah diri.

Kembar siam hanya terjadi dengan diawali satu telur. Sementara obat penyubur cenderung menghasilkan dua sel telur di dalam rahim.

Oleh karena itu Didi menyebut saat ini tren kelahiran anak kembar di Indonesia semakin banyak dikarenakan penggunaan obat penyubur pada wanita.

(T.A071/E001)